Jika Pandemi Covid-19 Berlalu, Datanglah Nikmati Pagi di Bulu Padido

Kawasan wisata ini tengah naik daun sesaat sebelum pandemi Covid-19 merebak di Indonesia.

oleh Fauzan diperbarui 30 Apr 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2020, 06:00 WIB
Bulu Padido, Bulukumba (Fauzan)
Bulu Padido, Bulukumba (Fauzan)

Liputan6.com, Bulukumba - Diawal tahun ini, sebuah lokasi wisata tiba-tiba menjadi buah bibir, khususnnya dikalangan pelancong lokal yang berada di Sulawesi Selatan. Lokasi wisata itu adalah Bulu Padido yang berada di Desa Tamatto, Kecamatan Ujungloe, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Kawasan wisata itu memang menarik banyak minat para wisatawan lokal. Bagaimana tidak ada banyak spot wisata dan lokasi untuk berswafoto di kawasan wisata yang berada di dataran tonggi itu.

"Saya awalnya lihat di media sosial. Saat ke sana ternyata memang tempatnya keren," kata Yunus, salah seorang pelancong lokal kepada Liputan6.com, Rabu (29/4/2020).

Di Bulu Padido, lanjutnya, ada wisata sepeda terbang, serta sejumlah spot foto yang Instagramable. Itulah alasan kenapa kawasan ini begitu cepat jadi bahan perbincangan.

"Tidak lama setelah diresmikan kawasan wisata ini sudah ramai pengunjung," ucapnya.

Selain itu, Yunus menyebutkan susunan batu alam dan pemandangan dari dataran tinggi menjadi daya tarik sendiri kawasan wisata Bulu Padido. 

"Suhunya juga sejuk, kita juga bisa lihat lautan awan apalagi kalau datang kesana pagi hari," sebutnya.

Namun kini, kawasan wisata itu ditutup sementara lantaran pandemi Covid-19 yang tengah merebak. Yunus mengaku jika pandemi Covid-19 berlalu ia akan berkunjung lagi ke Bulu Padido.

"Saya dan beberapa teman sudah atur janji akan ke Bulukumba lagi, dan pasti akan ke Bulu Padido," ujarnya.

 

Simak video pilihan berikut ;

Ditutup Karena Covid-19, Bulu Padido Direnovasi

Bulu Padido
Bulu Padido

Sementara itu, Kepala Desa Tamatto, Arsul Sani, mengaku saat ini tengah merenovasi sedikit demi sedikit kawasan wisata tersbut.

"Mumpung sedang ditutup karena Covid-19, dimanfaatkan untuk renovasi," ucapnya.

Arsul menceritakan bahwa kawasan wisata yang menjadi pendapatan asli daerah (PAD) untuk desanya itu mulai beroperasi pada akhir tahun 2019. Diawal tahun 2020 pun pelancong yang datang berkunjung ke Bulu Padido mencapai 300 hingga 500 orang perharinya. 

"Itu pun kita batasi, karena beberapa item wisata masih dalam perbaikan waktu itu," ucapnya. 

Dia pun berharap pandemi Covid-19 segera berlalu, sehingga kawasan wisata yang berada di desanya itu bisa ramai dikunjungi wisatawan seperti sediakala. 

"Semoga segera berlalu. Kami berharap demikian," dia memungkasi. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya