Liputan6.com, Denpasar - Imbas pandemi Virus Corona atau COVID-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia, sejumlah orang ramai-ramai eksodus. Tak terkecuali ribuan turis yang tengah berlibur di Bali. Mereka memilih kembali ke negara asalnya di tengah wabah Corona yang melanda Bali.Â
General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Herry A.Y. Sikado memaparkan, bandara di bawah pengelolaannya melayani penerbangan pemulangan atau repatriasi wisatawan berkewarganegaraan asing di Bali menuju negara asal.
Terhitung dari tanggal 8 Februari hingga 27 April 2020, sebanyak 22 penerbangan repatriasi yang mengangkut sedikitnya 3.408 WNA dari berbagai negara telah terlayani.
Advertisement
Baca Juga
"Penerbangan repatriasi yang pertama adalah dari Pemerintah Cina yang memulangkan sebanyak 61 warga negara Cina untuk kembali ke kota Wuhan melalui penerbangan China Eastern MU799 di tanggal 8 Februari. Terakhir, kami melayani penerbangan pemulangan 242 WNA menuju kota Samara di Rusia melalui penerbangan Rossiya Airlines FV6296 di tanggal 27 April lalu," ujar Herry, Kamis (30/4/2020).
Tercatat, sebanyak 14 maskapai penerbangan internasional telah melayani penerbangan repatriasi tersebut yaitu China Eastern, LOT Polish Airlines, Avion Express, Condor Airlines, Qatar Airways, Air Europa, NEOS Airlines, Smartwings, Rossiya Airlines, Sunday Airlines, Air Yakutia, UTAir, Garuda Indonesia, dan Air Cairo.
Seperti diketahui, pemerintah telah mengeluarkan larangan bandara melakukan penerbangan komersil reguler.
Namun, menurutnya, berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No PM 25 Tahun 2020 di pasal 20 ayat 1, ADA pengecualian larangan operasional penerbangan diberikan terhadap operasional penerbangan repatriasi yang melakukan pemulangan Warga Negara Indonesia maupun warga negara asing.
Hal inilah yang menjadi salah satu alasan Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai tetap beroperasi meski pada situasi pandemi ini.
"Tentunya, kami secara terus menerus berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait penanganan penumpang, baik WNI yang kembali dari luar negeri ataupun wisatawan mancanegara yang pulang kembali ke negaranya. Prosedur penanganan tentunya telah disesuaikan dengan SOP yang berlaku," ujar Herry.