Gerakan Mapalus di Sulut Menghadapi Covid-19 Saat Peringatan Hardiknas

Tak ada pula berbagai lomba seperti tahun-tahun sebelumnya saat peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Sabtu (02/05/2020) di Sulut.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 03 Mei 2020, 05:00 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2020, 05:00 WIB
Gerakan Mapalus, sebuah kearifan lokal masyarakat Sulut, untuk membantu para siswa yang terdampak Covid-19.
Gerakan Mapalus, sebuah kearifan lokal masyarakat Sulut, untuk membantu para siswa yang terdampak Covid-19.

Liputan6.com, Manado - Tidak ada upacara bendera. Tak ada pula berbagai lomba seperti tahun-tahun sebelumnya saat peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Sabtu (02/05/2020) di Sulut. Pandemi Covid-19 membuat situasi tahun ini berbeda.   

“Setiap sekolah melakukan kegiatan video conference, ada pengarahan dari Dinas Pendidikan Daerah untuk seluruh SMK, SMA, dan SLB,” kata Gubernur Sulut Olly Dondokambey saat kegiatan Gerakan Kasih di SMKN 2 Manado, Sabtu siang.

Gubernur mengatakan, dalam momentum Hardiknas ini semua jajaran Dinas Dikda Sulut termasuk guru-guru memberikan bantuan kepada siswa yang terdampak Covid-19. Termasuk juga masyarakat sekitar sekolah.

“Gerakan Kasih ini yang kita sebut sebagai mapalus, jadi bagaimana kita mapalus menghadapi dan menyelesaikan Covid-19 ini,” ujar Olly.

Mapalus merupakan kearifan lokal warga Sulut untuk saling membantu sesama, atau bergotong-royong dalam berbagai peristiwa atau situasi.

Kepala Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Sulut dr Grace L Punuh mengatakan, sekalipun pandemi Covid-19 sedang melanda duna termasuk Indonesia, tetapi tidak mengurangi makna peringatan Hardiknas.

“Gerakan Kasih ini wujud keterpanggilan untuk peduli terhadap mereka yang terdampak pandemi Covid-19,” ujar Grace.

Grace mengatakan, kegiatan ini secara serentak dilakukan seluruh SMA, SMK, SLB di 15 kabupaten dan kota yang ada di Sulut.

“Tentu dengan tetap memperhatikan protokol Covid-19,” ujarnya.

Kepala SMKN 2 Manado Robyn Koloay mengatakan, untuk siswa penerima bantuan Gerakan Kasih itu didata oleh pihak sekolah.

“Kita inventarisir mereka yang memang terdampak Covid-19,” ujar Robyn.

Dari data yang dihimpun, jumlah siswa penerima bantuan di momen Hardiknas ini bervariasi di tiap sekolah antara 100 hingga 200 orang.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya