Waspadai Cabin Fever di Tengah Pandemi COVID-19, Ini Cara Mengatasinya

Masyarakat diingatkan untuk mewaspadai munculnya permasalaan cabin fever.

oleh Reza Efendi diperbarui 03 Mei 2020, 09:15 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2020, 07:45 WIB
Kelemahan Virus Corona
Ilustrasi Pandemi Covid-19 Credit: pexels.com/cottonbro

Liputan6.com, Medan - Masyarakat diingatkan untuk mewaspadai munculnya permasalaan cabin fever, yaitu emosi atau perasaan sedih yang muncul akibat terlalu lama terisolasi di dalam rumah ataupun tempat tertentu selama masa pandemi virus Corona COVID-19.

Juru bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Aris Yudhariansyah mengatakan, tanpa penanganan yang tepat gejala cabin fever akan sulit dikontrol.

Ada beberapa gejala cabin fever, di antaranya kegelisahan, turunnya motivasi, mudah tersinggung, mudah putus asa, sulit berkonsentrasi, tidur tidak teratur, sulit bangun dari tidur, lemah, lesu, sulit percaya dengan orang lain.

"Juga merasa tidak sabaran, merasa sedih, bahkan depresi," kata Aris, Sabtu (2/5/2020).

Ada beberapa tips yang dapat dilakukan warga untuk mengatasi cabin fever selama masa pendemi COVID-19. Pertama, membawa dunia luar ke dalam rumah, seperti membuka jendela untuk menghirup udara luar, memberi makan hewan di luar rumah, serta menanam bunga.

"Ingat, jangan remehkan berbagai kegiatan tersebut, sebab bisa mengobati perasaan rindu dunia luar akibat COVID-19," terangnya.

Kedua, buatlah rutinitas yang bisa menjaga jadwal sehari-hari. Misalnya tetaplah bangun pagi, mandi di pagi hari supaya tubuh dan pikiran tetap terjaga. Kemudian bekerja di depan laptop layaknya sedang berada di kantor.

"Tapi ingat jam istirahat, jangan malah bekerja dari rumah membuat lupa dengan jam istirahat," sebutnya.

Ketiga, menjaga komunikasi karena kekuatan komunikasi di tengah pandemi COVID-19 ini bisa membuat orang merasa tidak sendirian.

Berbicara dengan teman juga dianggap sebagai cara ampuh untuk mencari solusi dari segala masalah yang dihadapi dengan adanya internet dan teknologi.

"Menjaga otak tetap sibuk bisa melawan rasa bosan dan kegelisahan, akibat yang mungkin dirasakan selama berdiam diri di rumah," ujarnya.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan juga video pilihan berikut:

Data COVID-19 di Sumut

Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Sumut, Aris Yudhariansyah
Saat ini jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 162 orang, pasien positif berjumlah 117 orang, 41 orang sembuh dan yang meninggal dunia berjumlah 13 orang

Aris juga mengkonfirmasi data kasus COVID-19 di Sumut. Saat ini jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 162 orang, pasien positif berjumlah 117 orang, 41 orang sembuh dan yang meninggal dunia berjumlah 13 orang.

"Mari tetap berada di rumah dan jangan bepergian. Kita bisa pulihkan Sumut karena kita punya tekad menyelamatkan keluarga dan lingkungan," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya