Liputan6.com, Jayapura - Pemerintah Provinsi Papua masih menutup akses keluar masuk Papua, terutama lewat bandara dan pelabuhan, meskipun Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi merencanakan pemberian izin moda transportasi dapat beroperasi kembali untuk mengangkut penumpang.
Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal menuturkan, kebijakan yang diambil Menhub untuk dilakukan secara umum, namun sebagai wakil pemerintah di daerah dapat menterjemahkan sesuai dengan kondisi obyektif sesuai di daerah masing-masing.
"Untuk Papua, saat ini angkutan manusia belum bisa. Kalau mengangkut barang atau kargo, silakan saja, seperti dilakukan selama ini," katanya, Jumat (8/5/2020).
Advertisement
Kata Wagub, perlintasan manusia lewat pelabuhan dan bandara belum dapat dilakukan karena kumulatif corona di Papua masih tinggi, dengan angka per hari ini 265 kasus, dengan rincian 186 dirawat, lalu sebanyak 72 orang sembuh dan 7 orang meninggal dunia.
Baca Juga
"Rata-rata tiga minggu terakhir terdapat 10 kasus Covid-19 di Papua. Riwayat penyebaran corona di Papua adalah kasus impor yang dibawa oleh orang usai bepergian ke luar Papua, tak langsung tiba-tiba ada di Papua. Sehingga akses keluar masuk Papua untuk sementara ditutup," jelasnya.
Wagub menyebutkan jika semakin banyak orang luar datang ke Papua dalam kondisi saat ini, maka kemampuan para medis akan terbatas dalam menangani pasien corona.
"Kami memahami kesiapan Papua dalam pencegahan corona, seperti kondisi rumah sakit, peralatan, SDM dan fasilitas kesehatan lainnya yang masih terbatas," jelasnya.
Dengan melihat kondisi ini, maka Papua mengambil keputusan masih menutup perlintasan manusia ke Papua melalui penerbangan dan pelabuhan dalam status tanggap darurat yang diberlakukan hingga 4 Juni 2020.
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.