2 Bocah Tewas Terseret Arus Banjir di Aceh

Banjir menjadi bencana yang paling sering terjadi di Aceh sejak memasuki awal hingga medio tahun ini. Dua bocah bahkan meninggal dunia, simak beritanya:

oleh Rino Abonita diperbarui 19 Mei 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2020, 21:00 WIB
Penampakan banjir di Aceh (Ist)
Penampakan banjir di Aceh (Ist)

Liputan6.com, Aceh - Banjir menjadi bencana yang paling sering terjadi di Aceh, sejak memasuki awal hingga medio tahun ini. Peristiwa bencana itu masih terus terjadi, hingga Minggu (17/05/2020), lalu.

Lebih kurang 45 kali kejadian bencana banjir yang tersebar di 23 kabupaten/kota provinsi tersebut. Otoritas terkait mencatat telah terjadi gerakan pengungsi yang cukup tinggi akibat bencana ini.

Angka pengungsi tertinggi datang dari Kabupaten Aceh Besar, dengan jumlah 1.595 jiwa. Puncak banjir di kabupaten tersebut terjadi pada Jumat (8/5/2020).

Warga mengungsi ke sejumlah posko yang tersebar di beberapa desa. Banjir di kabupaten tersebut telah menyebabkan seorang bocah berumur tujuh tahun meninggal dunia.

"Kalau yang di Aceh Besar yang tenggelam diakibatkan banjir juga tapi di dalam genangan gitu," terang Staf Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Haslinda Juwita, Selasa sore (19/5/2020).

Menurut Haslinda, nyawa seorang bocah di Kabupaten Bireuen juga terenggut akibat banjir. Bocah bernama Nafisa itu terseret arus pada Jumat (08/05/2020).

Pada hari yang sama, banjir terjadi di dua daerah lain, tetapi, hanya yang terjadi di Kota Banda Aceh yang menyebabkan warga mengungsi. Jumlahnya mencapai 186 jiwa.

Kemudian, banjir terjadi di Kabupaten Aceh Timur pada Sabtu (16/05/2020), yang menyebabkan warga mengungsi sebanyak 143 jiwa. Kerugian yang diakibatkan oleh bencana ini ditaksir mencapai satu miliar lebih.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya