Seniman Blora Geruduk Gedung DPRD Pertanyakan Nasib di Tengah Pandemi

Seniman menjadi lapisan masyarakat yang juga terkena dampak pandemi Covid-19. Sayangnya mereka masih kurang perhatian.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 10 Jun 2020, 21:30 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2020, 21:30 WIB
Seniman Blora
Pegiat seni di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mendatangi gedung DPRD Kabupaten Blora untuk mempertanyakan nasib mereka di tengah pandemi. (Liputan6.com/ Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Blora - Terdampak pandemi virus corona (Covid-19), seniman di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, ramai-ramai mendatangi gedung DPRD Kabupaten Blora. Mereka mempertanyakan ke wakil rakyat kapan pegiat seni bisa beraktivitas kembali.

Di gedung dewan, Pegiat seni yang terdiri dari Musisi, Pelukis Cukil, Penari, Perias hingga Jasa penyewa sound sistem dan panggung itu diterima oleh anggota Komisi D DPRD Blora.

"Kapan pak kami diperbolehkan kembali bekerja. Sebab penghasilan kita para pegiat seni musik ini 90 persen berasal dari atas panggung," kata Frans salah satu Seniman musik yang hadir, Rabu (10/6/2020).

Frans juga mempertanyakan protokol pelaksaan skema new normal terkait dengan aktivitas seni. Dia mencontohkan, pegiat seni di Semarang saat menggelar hajatan di kafe tetap dengan protokol kesehatan.

"Saya rasa di Kabupaten Blora juga perlu dilakukan hal serupa. Sebab new normal jangan sampai menjadi teori namun terealisasi dengan baik. Terutama dalam bidang ekonomi agar kembali berjalan normal," katanya.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi D Ahmad Labib Hilmi mengatakan, terkait new normal pihaknya akan menanyakan ke pemkab Blora terkait indikator penentuan daerah itu masuk zona hijau, kuning, atau merah.

"Sebab sampai saat ini pihaknya juga belum menerima skema penjelasan pelaksanaan new normal dari tim gugus tugas," jelasnya.

Gus Labib sapaan akrabnya, juga mengatakan, didalam komponen Satgas penangganan Covid-19 sudah komplit. Namun tidak terorganisir dengan baik.

"Penanggung jawab adalah bupati. Mulai perencanaan hingga pelaksaan tidak dilaksanakan secara matang," jelasnya.

Sementara itu Kabid Kebudayaan Dinporabudpar mengatakan, terkait bantuan BLT kelompok seni pihaknya telah mendaftarkan 105 kelompok seni berbasis NIK.

"Sudah ada 312 warga pegiat kesenian yang datanya sudah dikirim ke Provinsi. Itupun masih ada usulan sebanyak 132 warga," jelasnya.

Sementara itu Eksi Agus Wijaya menegaskan, kedatangan para pegiat seni bukan semata hanya untuk menanyakan bantuan saja. Dia bilang, Pemkab dan DPRD Blora harus memikirkan untuk mewadahi para pegiat kesenian.

"Di Blora ada komunitas akar merdeka. Karya-karya mereka sudah sampai hingga Malaysia," katanya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya