Keterbatasan Memaksa Siswa di Bangkalan Belajar di Kantor Polisi

Jangan sampai ada lagi orangtua yang mencuri HP agar anaknya bisa sekolah daring.

oleh Musthofa Aldo diperbarui 07 Agu 2020, 11:18 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2020, 09:00 WIB
Sekolah online
Sejumlah siswa belajar daring di Kantor Polsek Socah, Polres Bangkalan.

Liputan6.com, Bangkalan - Inisiatif Kepolisian Sektor Socah di Bangkalan, Jawa Timur, menyediakan fasilitas belajar daring gratis untuk siswa menjadi sangat layak untuk ditiru.

Fasilitas internet di kantor Polsek yang mubazir dan berlebih kuota setiap bulan karena hanya dipakai untuk mengirimkan laporan resmi, mulai dibuka aksesnya untuk publik empat hari lalu.

Siswa, juga mahasiswa yang sejak pandemi Covid-19 menjalani belajar online dari rumah, bebas datang kapan saja. Dengan syarat hanya mematuhi protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, tidak bergerombol, cuci tangan dan memakai masker selama belajar daring berlangsung.

"Kantor polsek buka 24 jam, silakan pakai internet kapan saja," kata Kepala Polsek Socah, Polres Bangkalan, Ajun Komisaris Hartanta.

Diterapkan sejak Senin, 3 Agustus 2020, rerata siswa yang datang memakai fasilitas itu baru 5 sampai 6 siswa per hari. Sebagian besar mereka tinggal di desa dekat Polsek, seperti Socah, Keleyan, dan Buluh.

Namun, Hartanta yakin jika layanan internet gratis itu ter sosialisasi dengan baik, jumlah siswa pengguna akan semakin banyak.

Untuk siswa dari desa yang jauh dari Polsek, tapi ingin menggunakan fasilitas internet agar bisa belajar daring, mobil operasional Polsek bisa digunakan untuk penjemputan.

"Kantor Polsek ini punya masyarakat, fasilitas apa pun yang ada bisa digunakan oleh masyarakat," ungkap Hartanta.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Bermula dari Keluhan

sekolah online
taka hanya siswa, mahasiswa pun kuliah online memakai fasilitas di kantor Polsek Socah

Ide membuka akses internet gratis ini berawal dari sosialisasi pencegahan Covid-19 yang dilakukan Bhabinkamtibmas Polsek Socah, Bripka Khairul Anam, ke desa-desa.

Tiap kali bertemu warga, ia selalu mendapat keluhan yang sama bahwa anak mereka tak bisa belajar karena tak punya android atau punya android, tapi tak punya uang untuk membeli paket internet.

Ketika keluhan itu disampaikan Bripka Anam ke pimpinannya disertai usul agar bisa menggunakan fasilitas internet Polsek, Kapolsek Socah AKP Hartanta langsung setuju.

Garasi di halaman Polsek lantas pun dibersihkan dan diberi beberapa meja dan kursi, sebagai tempat para siswa belajar daring. Lengkap dengan seperangkat peralatan cuci tangan.

Bripka Khairul Anam sendiri baru saja mendapat penghargaan Ksatria Tangguh Bhabinkamtibmas karena perannya dalam pencegahan dan penanganan Covid-19. Penghargaan ini langsung diberikan oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Fadil Imran, Selasa (4/8/2020) lalu.

Satu Ponsel Lima Siswa

sekolah daring
suasana sekolah daring di kantor Polsek Socah, Bangkalan

Di Desa Jadih, sepuluh kilometer dari Polsek Socah, sekitar lima orang siswa kelas 1 SDN Jaddih 05, berkumpul di rumah Ima Sakdiyah untuk belajar daring.

Tiap kali wali kelas mereka memberikan PR, tugas itu dikirim lewat rekaman video ke ponsel Ima disertai video penjelasan sesuai mata pelajaran hari itu.

Sejak sekolah daring diterapkan guna mencegah penularan virus corona, Ima menjadi 'guru sambung' bagi para murid karena ikut membantu para siswa menjelaskan maksud dari tugas yang diberikan oleh guru.

Tiap selesai mengerjakan tugas sekolah, Ima langsung memoto hasilnya kemudian mengirimkan ke wali kelas hari itu juga.

Dari lima siswa itu, hanya dua siswa yang orang tuanya memiliki android dan hanya Ima yang rutin mengisi paket internet.

"Enggak apa-apa kuota internet habis, karena saya sedih beberapa kali baca berita, ada orang tua berbuat kriminal demi anaknya bisa sekolah daring," tutur ibu dua anak itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya