Liputan6.com, Surabaya - Sesosok jasad yang ditemukan warga di sebuah lahan kosong, di tepi akses Suramadu sisi Madura, Senin pagi (10/8/2020) adalah seorang pemuda. Usianya diperkirakan antara 17 hingga 19 tahun.
Secara administratif, TKP penemuan jenazah itu masuk wilayah Dusun Prombasan, Desa Petapan, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
Advertisement
Baca Juga
Dari foto-foto olah TKP oleh penyidik Polres Bangkalan dan tim Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur yang diperoleh Liputan6.com menunjukkan pemuda itu diduga korban penganiayaan.
Wajahnya penuh lebam dan ada luka parah di kepala bagian belakang. Polisi juga menemukan ceceran darah di sebuah gardu dan seebatang kayu berlumuran darah namun telah mengering.
"Saat ini jasadnya di bawa ke RSUD Syarifah Ambani Rato Ebuh Junok," kata Kapolres Bangkalan, AKBP Rama Samtama Putra.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Masker Bertulis Persebaya
Meski telah menggelar olah tempat kejadian perkara, identitas pemuda nahas itu masih buram. Polisi tak menemukan tanda pengenal pada jasad korban.
Selain pakaian yang melekat di badan korban, berupa jaket hoodie kuning, kaus hitam dan celana panjang warna krem, terdapat dua ciri lain pada korban.
Pertama adalah tindik hitam di telinga sebelah kiri. Dan kedua, polisi juga menemukan masker berlogo Persebaya, klub sepakbola asal Surabaya, di TKP.
"Dari pemeriksaan fisik korban, ditemukan luka pada bagian atas kepala yang diduga akibat benda tajam," Rama mengungkapkan.
Advertisement
Pembunuhan di Puskesmas Tanjung Bumi
Sehari sebelum penemuan mayat ini. Peristiwa pembunuhan lain juga terjadi di Puskesmas Tanjungbumi. Korban seorang pria 40 tahun bernama Efendi, warga Dusun Padengdeng, Desa Tanjungbumi.
Efendi tewas karena dadanya ditusuk pisau oleh Supriyadi, warga Desa Paseseh. Setelah membunuh tersangka langsung menyerahkan diri ke Kantor Polsek Tanjungbumi.
Pembunuhan ini, dilatari perkara asmara. Tersangka memergoki Efendi berduaan dengan istrinya beberapa hari sebelumnya.
Maka, ketika Efendi datang untuk menjenguk ibu tersangka yang sedang dirawat karena sakit. Emosi Supriyadi naik. dia ambil pisau yang diselipkan di pinggangnya dan kemudian menusuk korban yang tengah duduk di lorong Puskesmas.