12 Hari Berlalu, Bagaimana Pengusutan Kasus Pembunuhan Wartawan di Mamuju Tengah?

Dua belas hari berlalu kepolisian belum mampu mengungkap kasus dugaan pembunuhan salah seorang wartawan media online di Mamuju Tengah

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 02 Sep 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2020, 18:00 WIB
Polres Mamuju Tengah
Keluarga DL (28) saat mendatangi Mapolres Mamuju Tengah menuntut kejelasan kasus yang menimpa keluarganya (Foto: Liputan6.com/Abdul Rajab Umar)

Liputan6.com, Mamuju Tengah - Keluarga DL (28) wartawan media online yang jenazahnya ditemukan tergeletak di Desa Tasokko, pada 20 Agustus 2020 lalu, mendatangi Polres Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. Mereka meminta kejelasan terkait perkembangan penyelidikan kasus dugaan pembunuhan ini.

Barnabas salah seorang kerabat korban mengatakan, pihak keluarga meminta kepolisian segara mengungkap pelaku yang tega menghabisi nyawa korban dengan 17 luka tusukan benda tajam di sekujur tubuhnya.

Sudah 12 hari peristiwa naas itu berlalu, polisi di Mamuju Tengah belum juga mampu mengungkapnya.

"Adek kami telah dimakamkan kurang lebih 10 hari, kami ingin mengetahui sejauh mana perkembangan kasus adek kami ini," kata Barnabas, Selasa (01/09/2020).

"Keluarga sudah merasa sedikit pulih, makanya, baru kali ini kami dari keluarga baru bisa ke Polres Mamuju Tengah secara resmi," sambungnya.

Bernabas menambahkan, pihak keluarga berharap, kepolisian akan memberi sanksi seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku kepada pelaku jika nantinya tertangkap. Karena apa yang telah ia lakukan sudah menyakiti hati mereka dengan menghabisi nyawa keluarganya dengan sangat keji.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kepercayaan Keluarga ke Polisi

"Kami tetap berharap dan percaya kepolisian mampu mengungkap kasus ini," harapnya.

Sedangkan, Kapolres Mamuju Tengah AKBP Muhammad Zakiy mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih mengumpulkan sejumlah bukti yang bisa dijadikan tambahan untuk mengungkap motif pelaku. Pihaknya juga sudah memeriksa beberapa saksi untuk mengungkap kasus ini.

"Kita sementara memeriksa rekaman CCTV yang ada sejak korban dari Baras, Kabupaten Pasangkayu. Kita buka secara detail, karena rata-rata gambarnya kurang jelas apalagi pada malam hari dan motornya kencang," kata Zakiy.

"Semoga kasus ini segera terungkap," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya