Ulah 3 ABG di Pasangkayu Merokok Sembunyi-Sembunyi hingga Bakar Bus Milik Pemkab

Tiga orang anak baru gede (ABG) yang masih duduk di bangku SD dan SMP menjadi dalang kejadian itu

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 21 Sep 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2020, 16:00 WIB
Bus Terbakar (Liputan6.com/Abdul Rajab Umar)
Bus milik Pemkab Pasangkayu yang hangus terbakar pada Sabtu 19 September 2020 malam (Foto: Liputan6.com/Abdul Rajab Umar)

Liputan6.com, Pasangkayu Bus milik Pemerintah Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat yang berada di kompleks perkantoran terbakar pada Sabtu (19/09/20) sekitar pukul 22.00 Wita. Tiga anak baru gede (ABG) yang masih duduk di bangku SD dan SMP menjadi dalang dari kejadian itu.

Kasat Reskrim Polres Pasangkayu AKP Pandu Aris Setiawan mengatakan, pihaknya bergerak cepat untuk mengidentifikasi pelaku pembakaran setelah menerima laporan. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), pelaku mengarah kepada tiga orang ABG, yakni A (12), I (10), dan Z (14).

"Dari hasil penyelidikan di lapangan, kami mendapat informasi bahwa, ketiga orang anak laki-laki itu yang bermain di bus, sesaat sebelum bus itu terbakar," kata Pandu saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (20/09/2020).

Dari hasil introgasi, ketiga ABG itu mengakui perbuatan mereka. A (12) menjelaskan bahwa saat itu ia dan dua temannya memang sedang merokok sembunyi-sembunyi di dalam bus. Mereka ingin menikmati candu nikotin dari beberapa bantang rokok tanpa diketahui orang lain.

"Kursi itu dibakar oleh A (12) menggunakan korek gas yang Ia bawa. Ketiganya sempat berusaha memadamkan api tetapi tidak berhasil, api pun semakin membesar," jelas Pandu.

Melihat kobaran api yang semakin membesar, ketiga ABG yang masih dibawah umur itu pun melarikan diri. Beberapa saat kemudian, warga malihat kejadian itu, namun bus milik Pemkab Pasangkayu yang tidak lagi dioperasikan itu sudah hangus terbakar.

"Saat ini ketiga anak tersebut sedang diambil keterangan oleh Unit PPA Satreskrim Polres Pasangkayu dengan didampingi oleh orang tuanya masing-masing. Penyidik juga masih melakukan pendalaman terhadap peran masing-masing pelaku," tutup Pandu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya