Kasus Covid-19 di Bandung Meningkat Lagi, Waspada Klaster Keluarga dan Perkantoran

Wali Kota Bandung Oded M Danial yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung meminta masyarakat untuk ekstra waspada.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 25 Sep 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2020, 11:00 WIB
Tes Swab
Petugas mengambil sampel usap dari saluran pernapasan saat dilakukan tes swab di GOR Saparua, Kota Bandung, Kamis (10/9/2020). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung Wali Kota Bandung Oded M Danial yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung meminta masyarakat untuk ekstra waspada. Ia menuturkan, berdasarkan hasil pelacakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung ditemukan penyebaran Covid-19 di lingkungan keluarga.

"Dinas Kesehatan (Dinkes) sudah mendeteksi dari 229 kepala keluarga ada 109 kepala keluarga yang dites terkonfirmasi positif Covid-19 atau sekitar 25,9 persen," ucap Oded dalam keterangannya di Bandung, Kamis (24/9/2020).

Oded pun menginstruksikan aparat kewilayahan untuk lebih memperketat pengawasan dan pengendalian. Yakni, tidak hanya memantau sejumlah ruang publik saja, tetapi juga menyasar ke kawasan permukiman.

Dengan begitu, Oded berharap pemetaan untuk penanganan Covid-19 di Kota Bandung tetap terkendali dengan baik. Setidaknya, level kewaspadaan di zona oranye bisa tetap dipertahankan dengan terus menambah angka kesembuhan.

"Sekarang ada empat kecamatan tanpa kasus Covid-19, yaitu Kecamatan Cinambo, Kecamatan Panyileukan, Kecamatan Sukajadi dan Kecamatan Bojongloa Kidul. Lalu ada 51 kelurahan tanpa kasus positif," ungkapnya.

Adapun saat ini, Oded menyebutkan, Dinkes Kota Bandung sudah melakukan 43.019 rapid test atau 1,73 persen dari jumlah penduduk. Kemudian 26.839 tes usap atau swab test yang setara dengan 1,08 jumlah penduduk.

Hal yang lain yang ia ungkapkan yaitu Pemkot Bandung telah melakukan pelacakan terhadap pegawainya sebanyak 3.237 orang. Mereka berasal dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun aparat kewilayahan.

Dari jumlah tersebut, 326 orang positif Covid-19, yakni 229 orang domisili Kota Bandung dan 97 orang domisili luar Kota Bandung. Per tanggal 23 September 2020 tersisa 15 orang atau 4,6 persen yang masih dalam pemantauan. Sedangkan 95,4 persen lainnya sudah dinyatakan sembuh.

"Sebanyak 15 orang yang masih dalam pemantauan. Mereka terdiri dari sembilan warga Kota Bandung dan enam lainnya warga luar Kota Bandung. Semuanya kini tengah mengisolasi mandiri," ujarnya.

 

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

Jalani Isolasi Mandiri

Rumah Sakit Umum Edelweiss
Rumah Sakit Umum Edelweiss di Kota Bandung menyiapkan ruang isolasi untuk menampung pasien virus Corona atau Covid-19. (Istimewa)

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Rita Verita mengungkapkan, saat ini orang yang terpantau positif dari lingkungan keluarga ini tengah melaksanakan isolasi mandiri. Semuanya diketahui dalam kondisi sehat karena ketika terpapar statusnya sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG).

"Awalnya hasil tracing. Ada yang periksa sendiri lalu, dilacak ke keluarga. Ternyata di keluarga banyak sekali yang positifnya. Rata-rata (dalam satu keluarga) ada 2-3 anggota keluarganya," ujar Rita.

Rita menuturkan, pelacakan bisa dilakukan dengan cepat dimulai dengan komunikasi lewat sambungan telepon. Selanjutnya, ditindaklanjuti dengan pengetesan di puskesmas terdekat.

Menurut Rita, dari satu kepala keluarga itu sedikitnya dilakukan pelacakan terhadap 20-30 orang. Sebab, mengingat perhitungan kasarnya satu orang bisa berinteraksi dengan sekitar 50 orang mulai dari lingkungan rumah, tempat bekerja ataupun lingkungan lainnya yang biasa dikunjungi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya