Digigit Ular Berbisa Saat di Ladang, Tangan Kanan Wagiyo Bengkak dan Melepuh

Usai digigit ular di ladang, Wagiyo sempat menganggap semua akan baik-baik saja.

diperbarui 01 Okt 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2020, 21:00 WIB
Digigit Ular Berbisa
Wagiyo (45) warga Dukuh Jatirejo, Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, bernasib nahas. Tangan kanannya bengkak dan melepuh akibat terkena gigitan ular berbisa jenis bandotan (Calloselasma rhodostoma). (Dok. PMI Sragen)

Sragen - Wagiyo (45) warga Dukuh Jatirejo, Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, bernasib nahas. Tangan kanannya bengkak dan melepuh akibat terkena gigitan ular berbisa jenis bandotan (Calloselasma rhodostoma).

Wagiyo terkena gigitan ular saat dirinya membersihkan ladang pada Senin (28/9/2020). Selesai membabat rumput dan dedaunan, ia beristirahat sejenak dengan duduk di atas bebatuan. Tanpa disangka, dari celah batu tersebut terdapat ular bandotan yang dikenal sangat berbisa.

Ular itu tiba-tiba menggigit lengan kanan Wagiyo. Spontan Wagiyo mengibaskan lengan kanannya hingga gigitan ular itu terlepas. Sambil menahan sakit akibat gigitan ular, Wagiyo pulang seperti biasa dan menganggap semua akan baik-baik saja. Namun, beberapa saat kemudian, dia merasakan nyeri yang luar biasa pada lengan kanannya itu.

Setelah dibujuk rayu keluarga, Wagiyo akhirnya bersedia dibawa ke RSUD dr Soeratno Gemolong. Akan tetapi, saat itu ia menolak saran dokter untuk dirawat inap. Dia hanya minta dirawat jalan dengan diberi sejumlah obat pereda nyeri. Akan tetapi, setelah diminum beberapa hari, obat itu ternyata tidak cukup efektif menangkal racun ular.

Alih-alih sembuh, dampak gigitan ular berbisa itu justru semakin mengganas. Selain membengkak, lengan kanan Wagiyo juga melepuh dan menghitam seperti gosong. Terdapat benjolan-benjolan di permukaan kulit yang berisi cairan. Kondisi itu membuat lengan kanan Wagiyo sulit untuk digerakkan.

Rabu (30/9/2020) sore, sukarelawan dari PMI Sragen datang untuk menjemput Wagiyo dan membawanya ke RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen. Pemerintah Desa (Pemdes) Ngargosari juga datang untuk membujuk Wagiyo supaya mau dibawa ke rumah sakit.

Akan tetapi, bujukan dari sukarelawan PMI, Pemdes Ngargosari dan keluarga tidak bisa mengubah pendirian dari Wagiyo. Ia tetap bersikukuh tak mau dibawa ke RS dengan dalih tetangganya yang pernah dirawat di rumah sakit akibat gigitan ular berbisa justru meninggal dunia.

“Sukarelawan datang dengan memakai APD alat pelindung diri level 2 sesuai protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19," ungkap Wakil Ketua PMI Sragen, Suwarno, seperti dikutip Solopos, Kamis (1/10/2020).

Namun saat ambulans Rescue Medic Alfa 02 PMI Sragen tiba di kediaman Wagiyo, yang bersangkutan tetap tidak mau dibawa ke rumah sakit.

Baca juga berita Solopos.com lainnya di sini.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya