Memantik Geliat Wirausaha Korban PHK Melalui Program Kertajaya Otopreneur

Program Ini adalah kegiatan bisnis perbengkelan bagi kelompok masyarakat yang terimbas Covid-19, di wilayah ring-1 operasional Pertamina.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 03 Okt 2020, 23:00 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2020, 23:00 WIB
Bengkel motor
Peresmian Kertajaya Otopreneur dilakukan di RW 08, Desa Kertajaya, Kabupaten Bandung Barat. (Foto: Pertamina)

Liputan6.com, Bandung Enam bulan sejak pandemi Covid-19 marak di Indonesia, muncul masalah pengangguran sebagai akibat penutupan usaha pada sebagian industri maupun akses pekerjaan yang terbatas. Dampaknya, sebagian masyarakat menghadapi tantangan ekonomi yang cukup berat.

PT Pertamina (Persero) melalui Fuel Terminal Bandung Group - Marketing Operation Region (MOR) III menginisiasi Kertajaya Otopreneur. Program Ini adalah kegiatan bisnis perbengkelan bagi kelompok masyarakat yang terimbas Covid-19, di wilayah ring-1 operasional Pertamina.

Unit Manager Communication Relations & CSR MOR III Eko Kristiawan menjelaskan, pada tahap awal Kertajaya Otopreneur merangkul enam tulang punggung keluarga, yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) karena pandemi Covid-19.

“Kami memahami saat ini kondisi sedang sulit. Diharapkan dengan kegiatan ini, beban masyarakat bisa sedikit terbantu,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (2/10/2020).

Peresmian Kertajaya Otopreneur dilakukan di RW 08, Desa Kertajaya, Kabupaten Bandung Barat. Peresmian dilakukan oleh Senior Supervisor Receiving Storage & Distribution Fuel Terminal Bandung Group Firman Nugroho, Kepala Desa Kertajaya Fauzi Syamsul M, serta Ketua Kelompok Kertajaya Otopreneur Asep Buhori.

Dalam program ini, Pertamina bakal menyulap salah satu rumah warga menjadi bengkel Kertajaya Otopreneur. Pertamina juga menyiapkan peralatan, spare part, serta oli pelumas Enduro untuk menjadi modal awal operasional bengkel.

“Kami juga memberikan pelatihan, mulai dari ilmu wirausaha dan otomotif, hingga studi praktek ke bengkel otopreneur yang ada di Gedebage,” ucap Eko.

 

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

Sekilas Bengkel Otopreneur

Asep Buhori (50), mengungkapkan apresiasinya kepada Pertamina. Sebelum menganggur, dia bekerja sebagai karyawan.

Namun karena pandemi, dia terkena PHK pada April lalu dan menganggur hingga kini. Sebagai tulang punggung keluarga, dengan seorang istri dan dua orang anak, dia merasa terbantu dengan Kertajaya Otopreneur ini.

“Saya bersyukur bisa ikut dalam program Otopreneur. Setidaknya bisa memberi pemasukan dan menambah kegiatan. Pertamina juga memberi pelatihan dasar perbengkelan dan perlengkapannya, mudah-mudahan bengkel ini bisa berkembang," ucap Asep yang juga menjadi Ketua Kelompok Kertajaya Otomotif.

Bengkel Otopreneur merupakan program pengembangan masyarakat Fuel Terminal Bandung Group sejak 2019. Program ini telah berjalan di beberapa Bengkel Otopreneur, yakni di Gedebage dan Padalarang, dengan menyertakan sejumlah anak muda putus sekolah, sehingga bisa beraktivitas secara positif melalui bengkel tersebut.

Melalui sinergi dengan PT Pertamina Lubricants, anak usaha Pertamina yang merupakan produsen pelumas, Pertamina juga memberi pelatihan bersertifikat, pendampingan, serta pembuatan bengkel wirausaha ini.

Dengan program pengembangan Pertamina pada Bengkel Otopreneur, peserta diharapkan bisa mengembangkan bisnisnya, mandiri, dan dapat melahirkan kelompok bengkel-bengkel baru, yang mendorong pengembangan perekonomian masyarakat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya