Liputan6.com, Pekanbaru - Warga binaan terkonfirmasi Covid-19 di Lapas Perempuan Pekanbaru terus bertambah. Hingga Senin, 5 Oktober 2020, sudah ada 44 penghuni lapas tersebut yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Peningkatan kasus Covid-19 ini bertambah dalam beberapa hari. Jika sebelumnya ada 28 warga binaan, sekarang bertambah lagi 16 orang setelah petugas medis melakukan tes usap atau swab.
Advertisement
Baca Juga
Perawat di Lapas Perempuan Pekanbaru, Ina Kurniasih, menyebut tes usap untuk 16 warga binaan itu dilakukan 2 Oktober 2020.
"Hasilnya keluar tanggal 4 Oktober 2020," kata Ina, Senin siang (5/10/2020).
Dari 44 warga binaan terkonfirmasi itu, Ina menyebut belum ada yang sembuh. Semuanya masih menjalani karantina di sebuah ruangan di Lapas.
"Belum sampai 14 hari menjalani karantina," kata Ina.
Selama karantina, 44 warga binaan itu diberikan vitamin dan obat simptomatis atau obat menurut gejala.
Di sisi lain, Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Pekanbaru sudah mengutus petugas Puskesmas melakukan cek kesehatan.
"Sudah juga melakukan promosi kesehatan untuk yang terkonfirmasi Covid-19," jelas Ina.
Selain itu, petugas Dinas Kesehatan Provinsi Riau juga sudah turun melakukan tes usap lanjutan. Ada 81 warga binaan dilakukan tes usap untuk mengetahui kondisi kesehatannya.
"Kemudian ada tes swab untuk 50 warga binaan yang kontak erat," sebut Ina.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Harapan Warga Binaan
Sebelumnya, seorang warga binaan terkonfirmasi Covid-19 di Lapas Perempuan Pekanbaru berharap diisolasi di gedung yang disediakan pemerintah setempat.
Warga binaan ini tak ingin virus corona yang ada di dirinya menyebar ke tahanan lain.
"Kasihan yang lain nanti bisa kena, harapannya tak diisolasi di sini," ucapnya.
Selama diisolasi, warga binaan tak disebutkan namanya ini mengeluh susah bernapas dan meminum obat ataupun mengkonsumsi makanan.
"Sakit sekali, satu-satunya harapan itu ya diinfus, tak tahan saya," jelasnya.
Warga binaan ini tak tahu dari mana dirinya terpapar Covid-19. Pasalnya selama ini dia berada di Lapas dan tak pernah keluar menerima kunjungan.
"Awalnya mual, kemudian mentah-mentah, itu gejala awal," ucapnya.
Advertisement