Penuturan Orang Tua Pendemo di Medan Saat Mengetahui Anaknya Diamankan Polisi

Ratusan orang diamankan polisi terkait demo ricuh menolak Undang-Undang (UU) Cipta Kerja (Omnibus Law) di sejumlah daerah di Sumatera Utara (Sumut). Total, sebanyak 253 orang diamankan pihak kepolisian terkait demo pada Kamis, 8 Oktober 2020.

oleh Reza Efendi diperbarui 02 Nov 2020, 20:31 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2020, 19:45 WIB
Keluarga pendemo yang diamankan polisi
Pada Jumat (9/10/2020), pihak keluarga pendemo yang diamankan mendatangi Polda Sumut untuk menjemput.

Liputan6.com, Medan Ratusan orang diamankan polisi terkait demo ricuh menolak Undang-Undang (UU) Cipta Kerja (Omnibus Law) di sejumlah daerah di Sumatera Utara (Sumut). Total, sebanyak 253 orang diamankan pihak kepolisian terkait demo pada Kamis, 8 Oktober 2020.

Pada Jumat (9/10/2020), pihak keluarga pendemo yang diamankan mendatangi Polda Sumut untuk menjemput. Salah satunya, Saliwar Gultom, warga Perumahan Martubung. Ia sempat terkejut mengetahui anaknya diamankan polisi terkait demo ricuh tolak Omnibus Law.

"Semalam dikasih tahu sama kawan anak saya. Malam-malam dia datang ke rumah, bilang ke saya anak bapak di kantor polisi," kata Saliwar.

Diungkapkan Saliwar, anaknya berstatus mahasiswa semester 3 di salah satu perguruan tinggi di Kota Medan. Anaknya berpamitan dari rumah untuk pergi membeli kado. Namun hingga malam tidak kunjung pulang.

Sebagai orang tua, Saliwar sempat mencari di mana keberadaan anaknya dibawa polisi. Hingga akhirnya, anaknya diketahui dibawa ke Polda Sumut. Dirinya merasa khawatir dan harus memastikan anaknya dalam keadaan baik-baik saja.

"Jam 2 pagi tadi saya sampai di Polda Sumut. Tidak sempat ketemu. Tadi lagi diperiksa. Saya juga tidak bisa berkomunikasi. Nomor handphone aktif, tapi tidak diangkat. Mudah-mudahan hari ini bisa pulang," sebutnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pamit Beli Buku

Diperiksa polisi
Seorang mahasiswi fakultas hukum di salah satu perguruan tinggi swasta di Medan mengaku abang sepupunya diamankan saat sedang berada di Titi Gantung, Jalan Perniagaan, Medan.

Warga lainnya, J. Bru Saragih mengatakan, mengetahui anaknya diamankan polisi terkait demo ricuh tolak Omnibus Law juga dari kawan anaknya. Hanya saja, anak Bru, warga Jalan Pancasila, Deli Serdang, ini pamit dari rumah untuk beli buku.

"Iya, jam 2 pagi tadi saya kemari. Ngakunya semalam mau beli buku, eh rupanya ikut-ikut demo," ucapnya.

Sementara seorang mahasiswi fakultas hukum di salah satu perguruan tinggi swasta di Medan mengaku abang sepupunya diamankan saat sedang berada di Titi Gantung, Jalan Perniagaan, Medan. Diakuinya, saat itu mereka baru saja sampai.

"Mau cari buku, enggak tahu apa-apa. Ternyata lagi ramai, terus ada gas air mata. Kami terjebak dan abang saya dibawa," ujarnya.


21 Reaktif Covid-19

Rapid Test
Rapid test. (merdeka.com/Arie Basuki)

Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin menuturkan, dari jumlah 253 orang yang diamankan terkait demo ricuh tolak Omnibus Law, sebanyak 243 orang diamankan Polda Sumut, 9 di Labuhanbatu, dan 1 orang di Padang Sidempuan. Sementara 21 orang diantaranya reaktif Covid-19 berdasarkan rapid test.

"Kita sudah bicara dengan Gugus Tugas untuk langsung mengisolasi, karena kami tidak mau dari 21 ini meningkat terpapar Covid-19," kata Kapolda di Mapolrestabes Medan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya