Peneliti Lapan Imbau Warga Waspada Dampak Fenomena La Nina

Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kejadian bencana hidrometeorologi yang disebabkan fenomena La Nina.

oleh Arie Nugraha diperbarui 21 Okt 2020, 00:00 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2020, 00:00 WIB
Banner Infografis Waspada Bencana Alam Akibat La Nina. (Liputan6.com/Trieyasni)
Banner Infografis Waspada Bencana Alam Akibat La Nina. (Liputan6.com/Trieyasni)

Liputan6.com, Bandung - Peneliti dinamika atmosfer Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Noersomadi memaparkan, curah hujan Indonesia dipengaruhi oleh berbagai fenomena di atmosfer, baik pada skala global maupun lokal.

Di antara fenomena global tersebut, salah satunya penghangatan atau pendinginan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik ekuator, yang dikenal dengan El Nino dan La Nina.

Menurut Noersomadi, keduanya merupakan istilah untuk anomali iklim global yang dapat mempengaruhi curah hujan di Indonesia. El Nino untuk fase hangat di Pasifik yang berdampak pada pengurangan curah hujan di Indonesia. Sebaliknya, La Nina merupakan fase dingin di Pasifik yang berpengaruh terhadap peningkatan hujan di wilayah Indonesia.

"Kedua fenomena tersebut harus terus-menerus dipantau dan diprediksi karena berdampak signifikan terhadap dinamika cuaca dan iklim di Indonesia," katanya, menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Selasa (20/10/2020).

Saat ini, lanjut Noersomadi, berdasarkan data pengamatan dari National Oceanic and Atmospheric Administration, terjadi penurunan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik, cenderung mengarah pada kondisi La Nina. Dalam kondisi ini warga di lokasi rawan banjir dan longsor perlu meningkatkan kewaspadaan, lantaran hujan bisa turun dengan intensitas tinggi.

Noersomadi mengaku, Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA - LAPAN) terus melakukan pemantauan terhadap kondisi uap air atau pertumbuhan awan, yang terus menerus diperbarui setiap hari melalui satelit dan menunjukkan terjadi peningkatan selama sebulan terakhir.

"Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kejadian bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor yang dapat terjadi di sejumlah wilayah," kata Noersomadi.

Noersomadi menuturkan potensi peningkatan curah hujan tersebut diharapkan menjadi perhatian pemangku kepentingan di berbagai sektor untuk keperluan mitigasi bencana di masa mendatang.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya