Kampanye Kurangi Sampah Plastik #berubahdarirumah, Mulai dari Bali

Inisiatif #berubahdarirumah adalah kampanye aksi kolektif masyarakat untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai selama 30 hari

oleh Liputan6dotcom diperbarui 02 Nov 2020, 16:37 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2020, 17:30 WIB
Ilustrasi foto sampah plastik.
Ilustrasi foto sampah plastik. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan kemitraan Saraswati dan jaringan perusahaan multinasional Diageo Indonesia bersama segenap elemen dan komunitas lintas isu berkolaborasi meluncurkan Kampanye #berubahdarirumah dalam upaya mengurangi pemakaian sampah plastik sekali pakai.

Inisiatif #berubahdarirumah adalah kampanye aksi kolektif masyarakat untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai selama 30 hari dari 22 Oktober hingga 20 November 2020. Kampanye ini telah melibatkan lebih dari 400 individu, komunitas, dan institusi di seluruh Indonesia. Bagi siapa saja yang ingin terlibat di aksi kolektif ini dapat mendaftar di bit.ly/berubahdarirumah.

Kampanye ini merupakan bagian dari gerakan Langkah Komunitas Mengurangi Plastik (LAKSMI), diprakarsai oleh Saraswatidan Diageo Indonesia, yang dimulai dari masyarakat Desa Nyambu, Tabanan, Bali pada akhir 2019.

Jaga jarak di tengah pandemi COVID-19 nyatanya tidak menjadi tantangan bagi LAKSMI untuk berhenti menyuarakan penguragan plastik sekali pakai, tetapi justru sebuah peluang untuk mendorong masyarakat lebih luas melaluinya dari rumah kampanye #berubahdarirumah. Gerakan ini sendiri akan dimulai dari Desa Nyambu.

Selain komunitas pecinta lingkungan, banyak juga komunitas yang bergerak di bidang keluarga, seni, hobi, literasi, dan lain-lain bergabung dalam acara ini. “Meski komunitas kami bukan dari bergerak di bidang lingkungan, tapi menjaga lingkungan adalah bagian dari mencintai diri sendiri dan sensitif terhadap isu sekitar kita,” Kata Nenden Vinna, Co-founder komunitas Sekolah Rekonsiliasi.

Kampanye ini diawali dengan dua acara daring utama, yakni Webinar: Jaga Bumi Kala Pandemi dan Pelatihan Kelas Daring: Digital Storytelling for Social Impact pada 21-22 Oktober 2020. Masyarakat dapat mendaftar secara gratis di bit.ly/berubahdarirumah.

Kelas Daring: Digital Storytelling for Socia Impact ini memberikan ruang bagi mereka yang ingin belajar membuka ide dan gagasan dalam menyuarakan inisiatifnya mengurangi plastik sekali pakai melalui akun media sosial mereka, dengan gaya bercerita dan menggugah followers mereka.

"Kami sadar bahwa pemakaian plastik itu tidak terelakkan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi aksi kolektif #berubahdarirumah mencoba menantang kita untuk mengubah kebiasaan menggunakan plastik sekali pakai secara perlahan dan lebih sadar terhadap konsekuensi yang ditimbulkan. Hal ini juga sejalan dengan apa yang sedang digalakkan oleh berbagai pihak, dari pemerintah, teman-teman LSM, dan juga beberapa usaha sosial terkait," ujar Ester Margaretha, Project Manager Saraswati.

Selain Kelas Daring, juga diselenggarakan Webinar: Jaga Bumi Kala Pandemi pada Rabu, 21 Oktober 2020 yang dihadiri oleh pembicara dari Desa Nyambu. Pembicara tersebut menceritakan bagaimana perjuangan mereka mengurangi plastik sekali pakai di desanya. Kepala Desa Nyambu, I Nyoman Biasa, juga turut hadir sebagai bentuk dukungan perangkat desa dalam inisiatif ini.

“Dari inisiatif ini kami ingin ikut berbagi tentang perjuangan kami mengurangi sampah plastik sekali pakai di Desa Nyambu. Misalnya untuk ada kenduri di desa, kami memilih penganan lokal yang dibungkus dengan daun pisang dan menggunakan gelas yang bisa dicuci,” kata I Nyoman Biasa.

Di sesi webinar juga terdapat Talk Show 'Merawat dari Rumah' yang dibawakan oleh Sapariah Saturi dari Mongabay Indonesia terkait alasan penting mengapa masyarakat harus mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Kemudian CEO Sustaination, Dwi Sasetyaningtyas, menjelaskan tips dan manfaat dalam mengurangi sampah plastik sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari yang masih jarang diaplikasikan oleh masyarakat.

Saksikan Video Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya