Magma Bergerak ke Permukaan Kawah Gunung Merapi, ke Mana Arah Awan Panas?

Data-data kegempaan sejak Oktober 2020 memang mengindikasikan bahwa magma sedang bergerak menuju ke permukaan kawah Gunung Merapi

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Nov 2020, 00:30 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2020, 00:30 WIB
Menebak Perubahan Lava Kubah Merapi dalam 144 Tahun
Erupsi Gunung Merapi. (Liputan6.com/Yanuar H)

Liputan6.com, Yogyakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi(BPPTKG) Yogyakarta menyebutkan bahwa hingga saat ini magma masih bergerak menuju ke permukaan kawah Gunung Merapi

"Magma belum muncul di permukaan. Masih menuju ke permukaan," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida saat ditemui di Kantor BPPTKG Yogyakarta, Kamis, dikutip Antara.

Hanik mengatakan berdasarkan data-data kegempaan sejak Oktober 2020 memang mengindikasikan bahwa magma sedang bergerak menuju ke permukaan kawah Gunung Merapi.

Namun demikian, belum dapat diperkirakan kapan magma itu akan sampai di permukaan. Karena magma belum muncul di permukaan, menurut dia, kecepatan pertumbuhan dan volume magma hingga kini belum bisa diketahui.

Sementara itu, berdasar pemantauan morfologi puncak sampai dengan 16 November 2020, kubah lava juga belum terdeteksi muncul di permukaan Gunung Merapi.

"Nanti kita ikuti prosesnya. Kalau terbentuk kubah lava maka akan terjadi guguran lava pijar, awan panas, dan sebagainya," kata dia.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Arah Guguran Lava

Belum terlihat kubah lava di Kawah Gunung Merapi, Kamis pagi (5/11/2020). (Foto: Liputan6.com/Wisnu Wardhana)
Belum terlihat kubah lava di Kawah Gunung Merapi, Kamis pagi (5/11/2020). (Foto: Liputan6.com/Wisnu Wardhana)

Terkait potensi bahaya guguran lava, menurut Hanik, memiliki kemungkinan mengarah ke bukaan kawah atau ke arah Kali Gendol. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan ke arah barat, barat laut atau ke Kali Senowo.

"Tetap ada kemungkinan ke arah barat, barat laut melihat EDM atau deformasinya atau perubahan bentuk tubuh Gunung Merapi yang ada di sisi barat," kata Hanik.

Sebelumnya, BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

BPPTKG meminta pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah juga diminta mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya