Prediksi BPPTKG Soal Aliran Erupsi Gunung Merapi, Masih ke Arah Sungai Gendol

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memprediksi aliran erupsi Gunung Merapi masih mengarah ke Sungai Gendol.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 27 Nov 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2020, 13:00 WIB
Memantau aktivitas Merapi
Petugas dari komunitas Siaga Merapi memantau aktivitas gunung merapi dari Lapangan Stiper, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Kamis (19/11/2020). Status Gunung Merapi sudah dinaikkan pada 5 November 2020 lalu dari waspada level II menjadi siaga level III. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Aliran erupsi Gunung Merapi diprediksi masih mengarah ke Sungai Gendol. Hal itu diungkapkan Ketua Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, Kamis (26/11/2020). 

"Kondisi Gunung Merapi terkini, sejauh pantauan kami, prediksi erupsi masih mengarah ke Sungai Gendol," kata Hanik.

Menurut hasil pemantauan, Hanik menemukan alur-alur sungai terpantau cukup dalam, sehingga apabila kemudian terdapat guguran material vulkanik dan awan panas, maka masih dapat mengarah ke area tersebut.

"Alur-alur sungai juga masih dalam, sehingga kalau pun sudah ada awan panas lari ke area tadi, itu masih mencukupi," kata Hanik.

Menyinggung tentang peningkatan aktivitas Gunung Merapi, pihaknya masih menunggu perkembangan dalam artian volume kubah lava termasuk penghitungan kecepatan penambahan kubah lava yang juga menentukan kemungkinan alurnya.

BPPTKG masih terus memantau setelah status Gunung Merapi dinaikkan menjadi Level III atau Siaga sejak Kamis, 5 November silam.

Guna mengantisipasi dan mengurangi risiko bencana yang dapat ditimbulkan dari aktivitas Gunung Merapi tersebut, BPPTKG memberikan rekomendasi bahwa kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III agar dihentikan.

BPPTKG juga mengimbau kepada para pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.

Adapun prakiraan daerah bahaya yang berpotensi terdampak erupsi Gunung Merapi adalah Dusun Kalitengah Lor di Desa Glagaharjo, Dusun Kaliadem di Desa Kepuharjo dan Dusun Palemsari di Desa Umbulharjo yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

Kemudian Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar di Desa Ngargomulyo, Dusun Trayem, Pugeran, Trono di Desa Krinjing, Babadan 1, Babadan 2 di Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Berikutnya Dusun Stabelan, Takeran, Belang di Desa Tlogolele, Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur di Desa Klakah dan Dusun Jarak, Sepi di Desa Jrakah, Kecamatan Selo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Selanjutnya Dusun Pajekan, Canguk, Sumur di Desa Tegal Mulyo, Dusun Petung, Kembangan, Deles di Desa Sidorejo dan Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya