Cerita Pilu Satu Keluarga Positif Covid-19 di Blora

Sebelumnya ada satu orang anggota keluarga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan meninggal dunia.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 08 Des 2020, 16:11 WIB
Diterbitkan 08 Des 2020, 16:00 WIB
Ilustrasi corona covid-19 (Foto: Pixabay/fernando zhiminaicela))
Ilustrasi corona covid-19 (Foto: Pixabay/fernando zhiminaicela)

Liputan6.com, Blora - Satu keluarga asal Kecamatan Blora Kota terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil tes swab pada 19 November 2020. SY, salah satu anggota keluarga itu mengaku, keluarganya kini tengah menjalani isolasi mandiri di rumah. Sementara hasil tes SY sendiri belum keluar, sehingga dia belum mengetahui apakah terjangkit virus Corona atau tidak.

"Dari tiga orang yang dites swab hanya dua orang yang hasilnya keluar dan dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19," katanya, Senin (7/12/2020).

SY mengatakan, dirinya dan keluarga sudah menjalankan isolasi mandiri bahkan sebelum dilakukan tes swab Covid-19. Tepatnya pada 14 November 2020.

"Sebelum dilakukan tes swab, saya sudah merasakan gejala seperti demam batuk pilek. Saat itu juga saya berinisiatif menjalani isolasi mandiri. Sebab sebelumnya ada seorang keluarga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan meninggal dunia," katanya.

"Untuk istri saya, indra penciuman dan pengecapnya sampai mati rasa. Tidak bisa merasakan rasa asin manis saat makan. Dan tidak bisa merasakan mencium bau," katanya lagi.

Menurutnya, semenjak menjalani isolasi mandiri tidak ada satu pun petugas, baik dari dinas kesehatan maupun dinas sosial, yang memberikan perhatian. Bahkan, kata SY, sekadar vitamin saja tidak pernah diterimanya.

"Tidak ada satu pun petugas yang menanyakan keadaan kami. Dari dinas kesehatan tidak pernah memberikan suplai obat ataupun vitamin. Untuk bantuan sembako dari dinas sosial juga belum pernah kita dapat," katanya.

SY menyampaikan, meski ber-KTP Kelurahan Tempelan, Kecamatan Blora Kota, ia tinggal di Desa Gedongsari (Badong), Kecamatan Banjarejo.

"Saya ber-KTP Kelurahan Tempelan, kalau aktivitas siang hari banyak kami habiskan di Tempelan. Malam hari kami tidur di Badong," katanya.

Sementara itu, Lasip selaku ketua RT di Kelurahan Tempelan mengatakan, pihaknya mengetahui kondisi warganya terkonfirmasi positif Covid-19 dari pihak kelurahan.

"Saya tahunya diberi tahu kelurahan. Artinya pihak kelurahan lebih dulu tahu. Secara pribadi saya tanyakan keadaannya lewat telepon," ungkapnya.

Lasip menyampaikan, pihak puskesmas pernah datang ke rumahnya untuk menanyakan kondisi yang bersangkutan, namun pihak puskesmas mengatakan itu menjadi tanggung jawab wilayah Kecamatan Banjarejo, Blora.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Tanggapan Dinas Kesehatan Blora

Dinas Kesehatan Kabupaten Blora (Liputan6.com/Ahmad Adirin)
Dinas Kesehatan Kabupaten Blora (Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Blora, dr Henny Indriyanti mengatakan, terkait hasil tes swab SY yang belum keluar, pihaknya mengatakan bahwa hal itu disebabkan datanya terselip.

"Tes swab kita kirim ke rumah sakit Solo, mungkin saja hasilnya itu terselip. Nanti kita cek kembali," katanya.

Terkait tidak adanya pantauan petugas, pihaknya meminta maaf atas kejadian itu. 

"Kami mohon maaf, jujur terus terang tenaga kesehatan kami terbatas. Kami kuwalahan, mungkin saja hal itu terlewati. Tapi ini segera kita tindak lanjuti," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial P3A Kabupaten Blora, Indah Purwaningsih mengatakan, terkait bantuan untuk warga yang positif terkonfirmasi Covid-19 akan tersalurkan jika dinas sosial mendapat laporan atau pengajuan dari kelurahan.

"Ini akan segera kita cek dan akan segera tertangani," kata Indah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya