Liputan6.com, Pekanbaru - Pelaksanaan pilkada serentak 9 Desember 2020 dikhawatirkan membuat lonjakan Covid-19 di Riau. Sebagai tindak lanjut, Satgas masing-masing kabupaten dan kota tengah melakukan tracing.
Untuk sementara, Satgas Covid-19 di Riau menyatakan belum ada ditemukan klaster pilkada di Bumi Lancang Kuning. Ini juga sejalan dengan data dari Satgas Covid-19 Nasional yang merilis penurunan kasus konfirmasi di Riau pada 14 Desember.
Advertisement
Baca Juga
Per 14 Desember itu, kasus konfirmasi baru di Riau ada 78 kasus. Angka ini berbeda jauh dari hari sebelumnya karena di Riau ada 118 kasus konfirmasi baru.
Namun, Juru bicara Satgas Covid-19 di Riau, dr Indra Yovi, menyebut masyarakat harus tetap waspada karena masa inkubasi virus corona ada 14 hari.
"Imbas pilkada pada peningkatan Covid-19 belum ada, untuk hari pencoblosan masih ditunggu karena masih tracing," kata Yovi di Pekanbaru.
Jika dalam 14 hari kedepan terhitung dari 9 Desember ada kenaikan kasus baru, tegas Yovi, berarti ada yang salah dalam penerapan protokol kesehatan saat pemungutan suara.
"Kalau hasil tracingnya nanti menunjukkan peningkatan, berarti ini ada yang salah lagi," imbuh Yovi.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Berjalan Sesuai Protokol Kesehatan
Sebelumnya, Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi menyatakan pemungutan suara di ribuan TPS berjalan dengan sesuai protokol kesehatan. Hal itu dipastikannya setelah meninjau sejumlah TPS.
Agung menjelaskan, personel Polri di TPS memakai alat pelindung diri dari Covid-19. Sebut saja misalnya memakai masker, sarung tangan, kaca pelindung wajah dan menjaga jarak satu dengan yang lainnya di TPS.
"Protokol kesehatan berjalan dengan baik, seluruh petugas KPPS dan pengamanan menggunakan APD," kata Agung.
Agung menjelaskan, petugas KPPS dan pengamanan Polri serta instansi lainnya menjaga kerumunan dengan baik. Setiap warga yang ingin mencoblos dibuat berjarak.
"Misalnya saat saya memantau TPS di Rokan Hulu, petugas menjaga jarak agar terpenuhi, begitu juga dengan pemakaian APD," kata Agung.
Terpisah, ahli epidemiologi Riau, dr Wildan Asfan Hasibuan, menyarankan Satgas Covid-19 di kabupaten kota Riau melakukan swab massal usai pemungutan suara. Dia khawatir ada klaster baru dalam pelaksanaan pilkada.
Selain itu, Wildan juga menyarankan swab massal menjelang libur Natal dan tahun baru. Dia menyebut hal ini perlu dilakukan karena 80 persen orang terkonfirmasi Covid-19, tidak ada gejala.
"Untuk mendiagnosanya hanya dengan test antigen (PCR) dan isolasi, itu adalah upaya memutus rantai penularan," kata Wildan.
Advertisement