Keuntungan bagi Penerima Vaksin Covid-19 dengan Dosis Lengkap

Orang yang sudah diberi vaksin Covid-19 nantinya akan diberikan semacam sertifikat.

oleh Novia Harlina diperbarui 30 Jan 2021, 05:00 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2021, 05:00 WIB
Penyuntikan Vaksin COVID-19 Dosis Kedua untuk Tenaga Medis di RS JatiSampurna
Petugas vaksinator menunujukkan vaksin CoronaVac dari SinoVac di Rumah Sakit JatiSampurna, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (28/01/2021). Rumah Sakit JatiSampurna melakukan Penyuntikan dosis kedua vaksin COVID-19 untuk para tenaga medis dan tenaga kesehatan yang bertugas. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Padang - Vaksinasi Covid-19 di Sumatera Barat sudah dimulai sejak 14 Januari 2021 secara bertahap. Vaksin diberikan dengan dua kali penyuntikan dalam rentang waktu dua minggu setelah dosis pertama.

Juru bicara Satgas Penanganan Corona Sumbar, Jasman Rizal mengatakan vaksin Covid-19 memberikan banyak keuntungan, seperti tubuh memiliki antibodi untuk menangkal virus corona.

Keuntungan lainnya, lanjut Jasman, yakni ketika melakukan perjalanan, orang yang sudah dinyatakan selesai divaksin tidak perlu lagi melakukan PCR atau tes usap.

"Kami berharap masyarakat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin," katanya, Kamis (28/1/2021) usai disuntik vaksin dosis kedua.

Ia mengatakan orang yang sudah divaksin, nantinya akan diberikan semacam sertifikat yang berguna untuk memberikan kemudahan dalam perjalanan.

"Namun yang penting adalah melalui vaksin ini kita bisa memutus rantai penyebaran Covid-19," ujarnya.

Di samping itu, pihaknya memaklumi keresahan masyarakat terkait keamanan vaksin, tetapi pihak terkait sudah memastikan bahwa vaksin ini aman dan MUI juga sudah mengeluarkan sertifikasi halal.

"Unsur pemerintah juga sudah melakukan vaksinasi, ini untuk memotivasi dan mengedukasi masyarakat bahwa vaksin Covid-19 aman untuk dilakukan," jelasnya.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Salah Satu Solusi Atasi Pandemi

Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas, Defriman Djafri.
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas, Defriman Djafri.

Sebelumnya, pakar Epidemiologi Universitas Andalas Sumatera Barat, Defriman Djafri kepada Liputan6.com mengatakan vaksinasi merupakan ikhtiar pemerintah untuk menangani pandemi virus mematikan ini.

Meski bukan satu-satunya solusi untuk mengakhiri pandemi Covid-19 yang sudah hampir setahun ini melanda dunia, kata Defriman, tetapi vaksin juga merupakan ruang ikhtiar yang seharusnya dapat diterima masyarakat.

"Banyaknya suara penolakan dari masyarakat mungkin karena ketidakpercayaan akan keamanan dan halal atau tidaknya vaksin ini," katanya.

Namun, kata Defriman, pemerintah sudah menjawab kekhawatiran masyarakat tersebut dengan melakukan uji klinis dan MUI juga sudah mengeluarkan sertifikasi halal.

Ia mengatakan kalau dilihat dari segi epidemiologis, vaksin Covid-19 sudah memenuhi standar untuk diberikan kepada masyarakat.

Namun, yang perlu diperhatikan pemerintah, adalah bagaimana memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa vaksin ini untuk kebaikan dirinya sendiri dan orang-orang sekitar.

"Partisipasi masyarakat untuk divaksin adalah poin pentingnya kalau mau pandemi ini bisa selesai," ujarnya.

Jika tidak, lanjutnya, maka tujuan akhir dari ikhtiar ini tidak akan tercapai dan anggaran yang digelontorkan akan menjadi sia-sia.

"Saya secara pribadi siap divaksin, karena melalui vaksin akan meningkatkan kekebalan tubuh yang mampu melawan virus corona," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya