Liputan6.com, Cirebon - Upaya menerapkan gaya hidup baru yang lebih ramah lingkungan terus dilakukan manajemen Bentani Hotel Cirebon di tengah pandemi Covid-19.
Salah satu hotel legendaris tersebut menerapkan pengolahan sampah organik menjadi sebuah zat bermanfaat bernama Eco Enzyme. Brand Ambasador Eco Enzyme Bentani Hotel Cirebon Heru mengatakan, penerapan Eco Enzyme dilakukan sejak akhir tahun lalu.
"Proses pembuatan eco enzyme selama 90 hari dan hari ini kami panen perdana hasil olahan sampah organik hotel," ujar Heru, Selasa (2/3/2021).
Advertisement
Baca Juga
Dia mengatakan, olahan sampah organik tersebut dikumpulkan kemudian dicampur dengan cairan lain untuk difermentasi. Hasil fermentasi tersebut yang kemudian dimanfaatkan untuk pemeliharaan hotel.
Heru menjelaskan, proses pembuatan cairan eco enzyme terbilang mudah dan bisa dipraktekkan di rumah. Meski demikian, Heru menegaskan, Eco Enzyme yang digunakan Bentani Hotel Cirebon tidak untuk dijual.
"Kami jadikan edukasi juga untuk pelanggan kami yang menginap di hotel ini. Karena Eco Enzyme juga bisa dijadikan disinfektan karena senyawa hasil fermentasi tersebut mengandung alkohol dan bisa membunuh virus," ujar Heru.
Namun, demikian, Heru menegaskan, tujuan utama penggunaan eco enzyme untuk menjaga bumi. Oleh karena itu, Heru mengatakan, semangat eco friendly yang digagas Bentani Hotel Cirebon adalah mengubah sampah menjadi berkah.
"Rumusnya mudah 1, 3, dan 10 yaitu satu bagian gula boleh gula merah, gula aren, atau molase, kemudian tiga bagian sampah organik, dan 10 bagian air. Bahan tersebut kemudian dicampur dan disimpan selama 90 hari di sebuah wadah yang kedap udara," ujar Heru.
Saksikan video pilihan berikut ini
Hemat Biaya
GM Bentani Hotel Cirebon Erick Siahaya mengatakan, penggunaan cairan eco enzyme menghemat 50 persen biaya operasional pemeliharaan hotel. Dia memastikan, penggunaan eco enzyme menjadi bagian dari semangat untuk menyelamatkan bumi.
"Kalau panennya banyak akan kami berikan gratis kepada pelanggan kami sebagai bagian dari edukasi," ujar dia.
Mentor Eco Enzyme Gina Rimba mengatakan, hasil olahan sampah organik yakni alkohol, zat asam, sehingga bisa membunuh kuman dan penyakit. Selain itu, dapat memperlancar got yang mampet karena daya asam yang mampu mengurai sampah atau zat lain yang menyumbat di got.
Dia menjelaskan, enzim yang berasal dari kulit buah dan sayuran atau sampah organik diekstraksi oleh bakteri selama 90 hari dalam ruangan kedap. Di dalam wadah kedap tersebut akan terjadi proses fermentasi.
"Dari hasil uji lab kesehatan, ada zat ion negatif yang menghasilkan zat mengurangi radiasi, ada enzim yang bisa menutup luka, membentuk jaringan sehingga kulit yang luka bisa tertutup lagi dari hasil kerja enzim tersebut. Banyak proses senyawa kimia yang terjadi saat pembuatan eco enzyme," ujar dia.
Gina mengaku sudah tidak lagi menggunakan sabun mandi hingga sabun pencuci muka yang terbuat dari bahan kimia. Semua perlengkapan pribadinya sudah menggunakan eco enzyme yang dibuatnya sendiri di rumah.
Â
Advertisement