Spekulan Nakal Bahan Bangunan Bikin Resah Warga Kupang Usai Bencana Angin Kencang

Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Lotharai memerintahkan personel-nya untuk menangkap dan menindak tegas para spekulan yang memainkan harga bahan bangunan pascabencana angin kencang

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Apr 2021, 08:38 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2021, 08:30 WIB
Ilustrasi – hujan lebat disertai angin kencang rawan terjadi pada musim pancaroba. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi – hujan lebat disertai angin kencang rawan terjadi pada musim pancaroba. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Kupang - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Lotharai memerintahkan personel-nya untuk menangkap dan menindak tegas para spekulan yang memainkan harga bahan bangunan pascabencana angin kencang menghantam Kota Kupang.

"Saya sudah perintahkan personel untuk menyisir semua toko bangunan di Kota Kupang. Jika ada pemilik toko yang menjual bahan bangunan dengan harga tidak wajar saya perintahkan ditangkap," katanya kepada wartawan di Larantuka, Flores Timur, Selasa (6/4) malam, dikutip Antara.

Hal ini disampaikan-nya berkaitan dengan adanya laporan dari warga yang menyatakan bahwa harga seng untuk atap rumah yang semula hanya Rp50 ribu per lembar kini sudah naik menjadi Rp70 sampai Rp75 ribu per lembar.

Menurut jenderal berbintang dua itu hal ini tentunya saja tidak wajar. Penjualnya sengaja menaikkan harga tersebut dengan memanfaatkan kesempatan di tengah bencana.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Harga Bahan Bangunan

Ia juga sudah memerintah kepada Dikrimsus Polda NTT untuk memantau kenaikan harga bahan bangunan yang meresahkan warga di Kota Kupang khususnya, NTT umumnya.

Ia juga mengimbau kepada para pemilik toko bangunan jika memang bahan bangunannya habis, toko dibuka seperti biasa dan jangan menutupnya karena dikhawatirkan akan menimbulkan penjarahan.

Orang nomor satu di Polda NTT itu juga mengimbau kepada PLN wilayah NTT untuk segera mempercepat pemulihan jaringan listrik di lokasi-lokasi vital di Kota Kupang sehingga aktivitas orang bisa kembali normal.

"Sekarang-kan kulkas mati, air tidak nyala inikan orang repot. Tidak perlu nyala di seluruh Kota Kupang, tetapi cukup di beberapa lokasi saja," ucap dia berharap.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya