Inspiratif, Untung Jutaan dari Produksi Kotak Tabungan Berbentuk Ka'bah di Masa Pandemi Covid-19

Ia pun memutuskan keluar dari tempat kerjanya dan membuka industri rumahan yang memproduksi kotak tabungan berbentuk ka'bah

oleh Kusfitria Marstyasih diperbarui 27 Mei 2021, 10:38 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2021, 07:30 WIB
Karyawan Shofa Production sedang membuat kotak tabungan kabah, Rabu (26/5/2021). (Foto: Liputan6.com/Kusfitria Marstyasih)
Karyawan Shofa Production sedang membuat kotak tabungan kabah, Rabu (26/5/2021). (Foto: Liputan6.com/Kusfitria Marstyasih)

Liputan6.com, Semarang - Namanya Ali Shofa (32), mantan karyawan sebuah bank swasta terkenal di Semarang Jawa Tengah. Kisah inspiratif itu berawal dari rasa prihatin terhadap nasib kawan-kawan dan tetangganya yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja pada awal pandemi Covid-19, Mei 2020.

Ayah dua anak ini sebenarnya sudah hidup berkecukupan. Selain gajinya yang lumayan tinggi sang istri juga memiliki penghasilan sendiri sebagai seorang dokter.

Tetapi ia merasa terlalu egois bisa hidup berkecukupan sementara tetangga kanan kiri dan kawan-kawannya terancam kelaparan karena sebagai tulang punggung keluarga tak lagi memiliki pekerjaan. Maka ia pun memutuskan keluar dari tempat kerjanya dan membuka industri rumahan yang memproduksi kotak tabungan berbentuk ka'bah.

“Saya mulai membuka usaha pertengahan 2020, awalnya saya baru bisa merekrut 10 orang tetangga dan kawan korban PHK,” kata Ali Shofa yang ditemui di gudang pengepakan produk kotak tabungan kabah, di Dukuh Blambangan Desa Kendaldoyong Kecamatan Wonosalam Kabupaten Demak pada Rabu, (26/5/2021).

Selain niat awal membuka lapangan pekerjaan untuk para korban PHK, Ali Shofa sekaligus ingin memotivasi umat muslim agar memantapkan niat berkunjung ke baitullah untuk menunaikan rukun islam yang ke-lima yakni berhaji.

Rupanya niat tulus Ali Shofa berbuah berkah. Sebab memasuki tahun kedua, usahanya bahkan makin berkembang hingga bisa mengekspor produk hingga ke mancanegara. Kotak tabungan berbentuk ka’bah yang diproduksi dengan merek ‘Shofa Production’ ini bahkan secara tidak langsung ikut menjaga keseimbangan ekosistem sebab bahan baku yang digunakan adalah limbah industri.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Keuntungan Rp1 Juta per Hari

Ali Shofa (32) pemilik usaha produksi kotak tabungan ka'bah tengah menunjukkan produk yang siap dipasarkan, Rabu (26/5/2021). (Foto: Liputan6.com/Kusfitria Marstyasih)
Ali Shofa (32) pemilik usaha produksi kotak tabungan ka'bah tengah menunjukkan produk yang siap dipasarkan, Rabu (26/5/2021). (Foto: Liputan6.com/Kusfitria Marstyasih)

Bahan utama yang digunakan berupa triplek halus dengan ketebalan sekitar tiga milimeter. Para pekerja menamainya bahan MDF. Bahan tersebut dikumpulkan secara kolektif dari pabrik-pabrik di sekitar wilayah Pantura Timur Jawa Tengah.

‘Shofa Production’ terus berusaha berinovasi mulai dari pemilihan bahan baku yang tepat, lalu mencari kertas pelapis eksklusif impor yang saat ini baru tersedia di Kota Semarang. Saat ini produk yang sudah dipasarkan ada dua bentuk unggulan yakni dengan kunci dan tanpa kunci.

Produksi baru mencapai 150 unit kotak tabungan ka'bah per hari. Sebab proses pembuatan masih manual. Alat bantu yang digunakan hanya sebuah pembolong tempat koin atau uang dimasukkan ke dalam kotak.

“Untuk harga jual di pulau Jawa antara Rp80 ribu rupiah hingga Rp100 ribu rupiah tergantung besaran ongkos kirim. Adapun di luar Jawa harga yang dipatok sekitar Rp150 ribu hingga Rp200 ribu,” kata Ali Shofa.

Pemasaran dilakukan menggunakan dua cara yakni dengan transaksi langsung tunai ataupun melalui marketplace baik lokal maupun internasional. Rata rata penjualan per hari sekitar 50 unit.

Sebagai owner yang awalnya murni ingin berbagi rezeki dengan sesama, Ali Shofa sempat terkejut. Sebab, laba bersih yang diperolehnya perhari sampai Rp1 juta rupiah.

Yang lebih membahagiakan adalah selama dua tahun terkhir ini seluruh pekerja sudah bisa memperbaiki rumah hingga layak huni. Sebagai owner Ali Shofa sudah bisa menambah mobil, dua kavling tanah dan mendaftarkan haji salah satu anggota keluarganya.

“Di masa pandemi Covid-19 ini tentu saja saya harus lebih pengertian, saya selalu mengingatkan para pekerja agar ingat waktu istirahat. Mereka saya suplai dengan vitamin dan makanan bergizi. Masker, handsanitizer juga selalu tersedia,”tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya