Cegah Stunting di Tanggamus Lampung dengan Edukasi Isi Piringku

Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) balita di Provinsi Lampung, diperoleh hasil presentase balita stunting di Provinsi Lampung terus meningkat.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Sep 2021, 07:35 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2021, 15:41 WIB
Edukasi Isi Piringku "Kelas Cegah Stunting Dari Rumah Dan Sekolah (Cerdas)" yang digagas Danone dan Yayasan Konservasi Way Seputih. (Istimewa)
Edukasi Isi Piringku "Kelas Cegah Stunting Dari Rumah Dan Sekolah (Cerdas)" yang digagas Danone dan Yayasan Konservasi Way Seputih. (Istimewa)

Liputan6.com, Tanggamus - Stunting masih menjadi persoalan nasional saat ini. Stunting pada anak usia dini perlu mendapatkan perhatian khusus karena menyebabkan buruknya kemampuan kognitif, terhambatnya pertumbuhan fisik dan mental, serta rendahnya produktivitas.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, proporsi stunting pada balita di Indonesia menurun 7% dibandingkan tahun 2013, yaitu 37.2% pada tahun 2013 menjadi 30.7% pada tahun 2018.

Tetapi berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) balita di Provinsi Lampung, diperoleh hasil presentase balita stunting di Provinsi Lampung terus meningkat.

"Fakta bahwa satu banding tiga anak di Indonesia stunting membuktikan permasalahan ini perlu diperhatikan. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran, baik upaya dan dampak di jangka pendek dan jangka panjang untuk para generasi selanjutnya," ujar Wakil Bupati Tanggamus Syafii dalam acara edukasi Isi Piringku "Kelas Cegah Stunting Dari Rumah Dan Sekolah (Cerdas)" yang digagas Danone Indonesia, Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) dan satuan PAUD Tenggamus, Rabu (1/9/2021).

Dia menyatakan, Tanggamus memiliki 20 kecamatan dan ada 9 kecamatan dengan 28 desa yang memiliki prevalensi stunting yang cukup tinggi dan butuh perhatian secara khusus.

"Untuk itu, saya mengapresiasi langkah kolaborasi Danone Indonesia dalam mendukung pemerintah untuk percepatan penurunan stunting di area Tanggamus,” ujarnya.

Menurutnya, kasus stunting pada anak dapat dijadikan prediktor rendahnya kualitas sumber daya manusia. Padahal saat ini pihaknya fokus untuk membangun generasi emas.

"Pada dasarnya, stunting dapat dicegah bila orangtua memberikan asuhan yang tepat pada anak. melalui pemberian gizi seimbang, pola asuh, serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gizi Seimbang

Sustainabile Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo menyatakan, stunting menjadi prioritas bagi pemerintah untuk ditangani. Untuk mencapai target stunting sebesar 14% yang dipatok pemerintah, tentunya bisa tercapai dengan upaya kolaborasi multipihak.

"Cegah Stunting ini menjadi program kami yang sejalan dengan visi One Planet One Health. Sebagai upaya pencegahan stunting, kami percaya bahwa Satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki peran penting dalam menyukseskan upaya antisipasi dan penurunan stunting pada anak," ujarnya.

Untuk itu, kami berkolaborasi dengan FEMA-IPB mengembangkan sebuah panduan dalam program Isi Piringku yang mengajarkan para satuan pendidikan yakni guru, orang tua dan anak-anak tentang pentingnya pemenuhan konsumsi gizi seimbang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya