Pemkot Cirebon Sebut 3 Kendala Vaksinasi Covid-19 Ibu Hamil, Bagaimana Solusinya?

Kendati suasana pandemi Covid-19 sudah dianggap melandai, Agus meminta masyarakat Kota Cirebon tetap waspada untuk menghadapi gelombang ketiga

oleh Panji Prayitno diperbarui 24 Sep 2021, 17:00 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2021, 17:00 WIB
Pemkot Cirebon Prioritaskan Vaksin Ibu Hamil
Sekda Kota Cirebon Agus Mulyadi memberi sambutan saat kegitan vaksinasi ibu hamil. Foto (Istimewa)

Liputan6.com, Cirebon - Pemkot Cirebon terus berupaya mengejar target vaksinasi Covid-19. Kali ini, vaksinasi gencar diberikan kepada ibu hamil.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon Agus Mulyadi menyatakan ibu hamil menjadi salah satu prioritas utama Pemkot Cirebon dalam membentuk kekebalan kelompok.

"Apalagi regulasi sudah ada boleh divaksin tapi usia minimal 13 minggu sampai sebelum lahir," kata Agus, Kamis (23/9/2021).

Dia menjelaskan, gencarnya vaksinasi ibu hamil bertujuan untuk menurunkan angka morbiditas (terinfeksi penyakit) dan mortalitas (kematian) karena Covid-19. Dengan adanya regulasi tersebut, dia berharap masyarakat tidak lagi ragu untuk membawa ibu hamil ikut program vaksinasi Covid-19.

Agus menyebutkan, ada tiga stigma yang menjadi kendala utama dalam pelaksanaan vaksinasi ibu hamil. Yakni, penolakan dari ibu hamil sendiri karena mendapat informasi hoaks yang berpengaruh kepada psikis.

Kedua, dari sisi petugas kesehatan di puskesmas masih ada yang terlihat ragu memberi vaksin kepada ibu hamil. Ketiga, faktor paling penting penolakan di internal keluarga si ibu hamil terutama suami.

"Untuk petugas kesehatan yang ragu, Dinkes sudah memberi instruksi dengan syarat tertentu untuk vaksin ibu hamil," ujar Agus.

Kendati suasana pandemi covid-19 sudah dianggap melandai, Agus meminta masyarakat Kota Cirebon tetap waspada. Apalagi prediksi epidemolog terkait adanya gelombang ketiga Covid-19.

Saksikan video pilihan berikut ini

Ribuan Dosis

Pemkot Cirebon Prioritaskan Vaksin Ibu Hamil
Seremoni kegiatan vaksinasi untuk ibu hamil di Kota Cirebon. Foto (Istimewa)

Oleh karena itu, dia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjalankan prokes di semua sektor kehidupan. Menurut Agus, vaksin satu-satunya cara efektif untuk mengurangi dampak Covid-19.

"Kami berharap akhir tahun 2021 target 100 persen untuk 70 persen warga Kota Cirebon bisa tercapai tapi syaratnya vaksinnya tersedia. Insya Allah ada tambahan vaksin 20 ribu untuk ibu hamil dan masyarakat umum. Sekaligus serentak untuk vaksinasi dosis 2," sebut Agus.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon Edy Sugiarto mengatakan, hasil penelitian terbaru pakar epidemiologi, vaksinasi ibu hamil sangat penting. Sebab, banyak dampak positif dibanding negatifnya.

Dia menyebutkan, capaian vaksinasi Kota Cirebon bagian dari kerja keras seluruh stakeholder. Berdasarkan data, Kota Cirebon urutan pertama capaian vaksinasi di wilayah Ciayumajakuning.

Di Jawa Barat, Kota Cirebon menduduki peringkat ke tujuh capaian vaksinasi. Oleh karena itu, dia optimis dapat memutus mata rantai covid-19 dan mencetak kekebalan kelompok.

"Untuk program vaksinasi di kami efektifnya dikumpulkan di satu kawasan jadi kalau door to door tidak efektif justru petugasnya yang kewalahan sendiri," ujar dia.

Sementara itu, pada tahun ini, tercatat ada tujuh ibu hamil meninggal karena Covid-19. Dari jumlah tersebut, lima bayi berhasil diselamatkan. Edy menargetkan pemberian 6.000 dosis vaksin bagi ibu hamil hingga akhir tahun 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya