Flotim NTT Tahun Ini Terancam Kekurangan Pangan, Kenapa?

Sesuai dengan hasil analisa BMKG, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan dilanda kekeringan ekstrem beberapa dalam bulan ke depan

oleh Dionisius Wilibardus diperbarui 25 Sep 2021, 23:00 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2021, 23:00 WIB
Perum Bulog menyediakan cadangan beras bagi warga. (Foto Istimewah)
Perum Bulog menyediakan cadangan beras bagi warga. (Foto Istimewah)

Liputan6.com, Flores Timur - Sesuai dengan analisa BMKG, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan dilanda kekeringan ekstrem beberapa dalam bulan ke depan. Beberapa daerah di NTT berpotensi gagal panen dan kekurangan pangan.

“Untuk mengantisipasi dan menghadapi musim kemarau dan musin hujan mendatang, stok beras di gudang bulog masih mencukupi hingga akhir tahun,” ungkap Kepala Perum Bulog Cabang Larantuka, David Donny, kepada awak media, Kamis (23/9/2021).

Untuk menghadapi bencana dan rawan pangan di wilayah Flores Timur, pihaknya sudah menyiapkan beras berkualitas medium.

"Artinya sampai dengan saat ini stok beras aman. Jenis berasnya, beras "Muf" sebanyak 300 ton. Kami baru selesai bongkar dari Kanwil Nusa Tenggara Barat, (NTB). Beras tersebut hasil giling tahun 2021. Artinya beras ini masih fres dan kualitasnya bagus. Dari 300 ton ini untuk menjaga ketahanan pangan khusus di Flores Timur ungkap," jelasnya.

Beras tersebut juga diperuntukan untuk cadangan bencana alam yang dialokasikan Pemerintah sebanyak 100 ton per tahun. Selain digunakan untuk cadangan bencana alam, juga diadakan program operasi pasar untuk ketersedian pasokan dan stabilisasi harga.

"Saat badai seroja di pulau Adonara - Flores Timur sudah terpakai 100 ton," katanya.

Kuota beras untuk masa PPKM sudah disalurkan ke seluruh wilayah Flores Timur sebanyak 235,8 Ton di tahap pertama dan tahap kedua 48,2 ton.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Juga Video Pilihan Berikut:

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya