Liputan6.com, Jakarta - Seorang terduga maling sepeda motor dibakar massa yang marah. Peristiwa nahas itu terjadi Bangkalan, Madura. Kapolsek Kwanyar Iptu Mansur, membenarkan adanya peristiwa itu. Kejadiannya bermula saat warga sedang ronda dan menemukan ada dua orang dengan gelagat mencurigakan menuntun sepeda motor. Keduanya lalu kabur, dan satu orang tertangkap. Dari orang yang tertangkap, warga menemukan sebilah celurit dan kunci T.
Warga yang kesal lantaran di desanya kerap terjadi kehilangan sepeda motor, lalu berbuat main hakim sendiri dengan membakar pelaku beserta sepeda motornya yanag diduga hasil curian. Mansur menyebut kejadian pembakaran itu terjadi pada dini hari. Polisi kini tengah memburu warga yang ikut terllibat dalam aksi main hami sendiri itu.
Â
Advertisement
Â
Simak juga video pilihan berikut ini:
Ayah Aniaya Anak Tirinya yang Baru Berusia 3,5 Tahun hingga Babak Belur
Seorang balita berusia 3,5 tahun menjadi korban penganiayaan ayah tirinya beriniaial GY (24). Kanit PPA Satreskrim Polres Sleman Iptu Yunanto mengatakan, penganiayaan itu dilakukan saat sang ibu sedang tidur. Tangisan si anak sempat membangunkan sang ibu. Dirinya lantas menemukan banyak luka di tubuh anaknya. Sementara di hadapannya si ibu melihat pelaku penganiayaan yang juga suaminya tengah memegang lidi dengan bara api yang masih menyala.
Tak terima dengan perlakuan itu, ibu korban pergi mengungsi dan melaporkan kejadian penganiayaan it uke polisi. Di hadaan petugas, pelaku mengaku merasa kesal lantaran anak tirinya itu kerap rewel. Atas perbuatannya, pelaku diganjar hukuman penjara 3 tahun.
Â
Â
Â
Â
Advertisement
Wanita di Winogiri Terjerat Pinjol Akhiri Hidup
Seorang ibu rumah tangga berinisial WPS (30) menjadi korban pinjaman online hingga utangnya menumpuk. Dirinya pun memilih mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di teras rumahnya. Sebelum mengakhiri hidup, dirinya sempat menulis surat wasiat pada sebuah buku yang isinya memohon maaf kepada suami dan keluarganya.
Humas Polres Wonogiri, Aipda Iwan Sumarsono membenarkan peristiwa itu. Dirinya mengatakan jasad WPS pertama kali ditemukan oleh mertuanya dalam kondisi tergantung. Sistem tagih pinjol yang bersifat meneror dan tidak manusiawi, membuat tidak sedikit korban pinjol mengalami frustasi dan depresi atas masalah yang dihadapinya.
Â