Musim Hujan, Garut Berbenah Diri Hadapi Ancaman Longsor hingga Tanah Bergerak

Ancaman hidrometeorologi Garut terbilang komplet dibanding wilayah lainnya di Jawa Barat, mulai curah hujan yang tinggi yang berpotensi longsor dan banjir bandang, hingga pergerakan tanah.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 08 Okt 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2021, 11:00 WIB
Ancaman hidrometeorologi Garut saat In terbilang komplit dibanding lainnya di Jawa Barat, mulai curah hujan yang tinggi yang berpotensi longsor dan banjir bandang, hingga pergerakan tanah.
Ancaman hidrometeorologi Garut saat In terbilang komplit dibanding lainnya di Jawa Barat, mulai curah hujan yang tinggi yang berpotensi longsor dan banjir bandang, hingga pergerakan tanah. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Pemerintah Daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat, mulai bersiap diri menghadapi musim hujan tahun ini. Upaya itu penting sebagai persiapan bersama dalam penanggulangan ancaman kebencanaan di Kabupaten Garut.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, upaya mitigasi bencana perlu dilakukan semua pihak untuk mengindari besarnya ancaman kebencanaan hidrometeorologi di Garut. "Kabupaten Garut ancaman kebencanaannya paling lengkap," ujarnya, Rabu (7/10/2021).

Menurutnya, ancaman hidrometeorologi Garut terbilang komplet dibanding wilayah lainnya di Jawa Barat, mulai curah hujan yang tinggi yang berpotensi longsor dan banjir bandang, hingga pergerakan tanah.

Selain itu, potensi terjadinya bencana hingga saat ini sulit diprediksi. Namun, kehadiran teknologi diharapkan mampu memberikan informasi dini bagi semua pihak untuk mengurangi risiko bencana bagi warga.

"Program mitigasi bencana dapat dilakukan melalui pembangunan secara fisik maupun peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana," ujar dia.

Untuk memudahkan persiapan dan penanganan kebencanaan di tengah masyarakat, Rudy meminta semua pihak mampu berkoordinasi dengan baik, terutama soal penanganan mitigasi bencana di lapangan.

"Mari kita bersinergi berbagai unsur yang bersentuhan langsung dengan warga masyarakat mulai Babinsa, Bhabinkamtibmas, Desa, Kecamatan serta Relawan lainnya," kata dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak video pilihan berikut ini:

Raih Subroto Award

Ancaman hidrometeorologi Garut saat In terbilang komplit dibanding lainnya di Jawa Barat, mulai curah hujan yang tinggi yang berpotensi longsor dan banjir bandang, hingga pergerakan tanah.
Ancaman hidrometeorologi Garut saat In terbilang komplit dibanding lainnya di Jawa Barat, mulai curah hujan yang tinggi yang berpotensi longsor dan banjir bandang, hingga pergerakan tanah. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Dalam praktiknya di lapangan, Rudy mengingatkan jika penyelamatan jiwa warga, jauh lebih penting. Ini yang menjadi prioritas utama untuk diselamatkan.

"Tentunya TNI/Polri, relawan dan lainnya mempunyai kewajiban di lini paling depan untuk melakukan langkah-langkah penyelamatan jiwa dulu, setelah itu adalah penyelamatan harta benda," kata dia.

Khusus Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Rudy meminta terus berupaya meningkatkan keterampilan, terutama mengenai petunjuk dan arahan serta sistem operasional prosedur yang menyangkut kebencanaan bagi masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Rudy menyampaikan raihan prestasi Garut yang dinilai mampu mendapatkan penghargaan Subroto Awards tahun ini. Penghargaan Subroto Bidang Konservasi Geologi dan Mitigasi Bencana Geologi itu, diberikan kepada pemerintah daerah yang dinilai aktif dan peduli dalam konservasi geologi dan mitigasi bencana geologi seperti Garut.

"Sulit sekali Subroto Awards ini (meraihnya) memang diberikan kepada daerah yang bersungguh-sungguh, tahun ini yang mendapatkan hanya dua kabupaten, Kabupaten Garut dan Kabupaten Gunung Kidul di Yogyakarta," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya