Liputan6.com, Jakarta - Terpilihnya Mayjen TNI Suharyanto sebagai "nakhoda baru" Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), diharapkan menghadirkan semangat baru. Dia pun menjanjikan akan memberi respon cepat dengan segera turun ke lapangan saat terjadi bencana. Hal ini guna memberi penanganan serta meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana.
Dia memahami bahwa Indonesia tidak dapat lepas dari rangkaian peristiwa bencana mulai dari bencana hidrometeorologi (bencana yang diakibatkan oleh parameter meteorologi, seperti curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin), bencana geologi, bencana vulkanologi hingga bencana non-alam seperti pandemi Covid-19.
Baca Juga
"Pada saat terjadi bencana, BNPB akan hadir dalam waktu yang sesingkat-singkatnya untuk membantu agar masyarakat yang terdampak bencana ini segera mendapat pertolongan dan segera mendapat hak-hak hidup yang mendasar," kata Suharyanto usai dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Kepala BNPB yang baru di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/11)
Advertisement
Simak video pilihan berikut ini:
Letak Geografis dan Kesiagaan Bencana
Letak geografis Indonesia yang sedemikian rupa menyebabkan terjadinya banyak gempa, termasuk bencana banjir yang kerap melanda di pengujung dan awal tahun seperti saat ini. Dia dan tim akan berupaya agar BNPB selalu hadir dalam seluruh tahapan penanggulangan bencana, mulai dari peningkatan kesiapsiagaan, edukasi, mitigasi, tanggap darurat hingga proses rehabilitasi dan rekonstruksi. Pun turut memastikan bahwa masyarakat tidak akan berlama-lama menanggung dampak bencana.
Advertisement
'Sang Nakhoda Baru' BNBP yang Amanah
"Mayjen Suharyanto memiliki kapasitas yang memadai. Satu modal yang sudah melekat selama meniti kariernya sebagai prajurit adalah kesadaran bahwa setiap amanat dan penugasan, selalu dibarengi tekanan dan kesulitan. Saya mengartikannya sebagai sikap yang siap menghadapi segala tantangan," ujar Egy Massadiah, Tenaga Ahli/Staf Khusus Kepala BNPB 2019-2021, semasa kepemimpinan Letjen TNI (Purn) Dr (HC) Doni Monardo.
"Saya melihat ada sedikit kemiripan antara Jenderal Suharyanto dan Jenderal Doni Monardo. Keduanya sama-sama pernah menjadi sosok penting dalam tugas pengamanan presiden," tambah Egy yang juga Ketua Yayasan Kita Jaga Alam.
Di mata Egy, kepedulian Suharyanto sangat tinggi terhadap prajurit atau pasukannya. Ini dibuktikannya selama sembilan tahun di medan operasi Kalimantan. Dia terlibat pada operasi Paraku (Pasukan Rakyat Kalimantan Utara). Selain itu, ia juga mengenyam pengalaman operasi di bumi lorosae (Timtim).
"Awal Oktober 2021 sebagai Pangdam Brawijaya secara khusus terbang ke Papua untuk memberi dukungan langsung kepada prajurit Kodam V/Brawijaya yang tengah bertugas sebagai Pamtas RI-PNG (Pengamanan Perbatasan RI – Papua Nugini)," pungkas Egy yang juga jurnalis senior itu.
Semangat Baru Lebih Positif
"Pandangan saya terhadap beliau dengan jiwa dan energi muda serta elegan nanti bisa punya semangat extraordinary merangkul pentahelix kebencanaan terutama relawan milenial untuk bahu membahu dalam usaha pengurangan risiko bencana di tanah air,” ucap Dr (C) Mukhamad Fathoni, S.Kep., Ns, MNS Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC ) Kota Malang kepada Liputan6.com, Rabu (17/11/21).
"Selamat bertugas sebagai Kepala BNPB Bpk Mayjen TNI Suharyanto semoga berkah dan amanah," pungkasnya yang juga sebagai Kadiv Kesehatan dan Psikologi Pusat Studi Kebumian dan Mitigasi Bencana Univ. Brawijaya penuh semangat pada peliput.
Advertisement