Liputan6.com, Cirebon - Kolesterol menjadi salah satu menu yang kerap dihindari sebagian pecinta kuliner nusantara. Beragam menu disediakan setiap warung makan yang beragam dan lengkap bagi pecinta kuliner nusantara.
Namun, tidak untuk warung makan yang berada di kompleks Arhanudse 14/PWY, Jalan Pilang Raya Cirebon. Warung makan berkonsep jadul ini hampir 100 persen menyediakan menu yang mengandung kolesterol. Seperti babad, usus, paru dan menu lainnya.
Advertisement
Baca Juga
"Konsepnya saya buat out of the box dan ini saya bisa klaim pertama di Indonesia. Warung kolesterol namanya," kata owner Warung Kolesterol Cirebon Anton Octavianto, Jumat (7/1/2022).
Dia menjelaskan, selain berbeda, warung kolesterol ini sebagai bagian dari upaya menyampaikan pesan tidak semua kolesterol yang dikonsumsi tubuh dianggap jahat.
Hanya saja, harus bisa menjaga diri sebelum menikmati kuliner yang mengandung kolesterol ini.
"Warung kami ini memang menjual makanan khusus kolesterol. Ke depan akan ada menu nasgor babad mie goreng babad," ujar dia di Cirebon.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini
Sambal Andalan
Kendati demikian, warung yang membanderol harga mulai dari Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu per porsi tersebut buka pada hari Selasa hingga Minggu pukul 11.00 WIB sampai 21.00 WIB.
Namun demikian, Anton memastikan tidak perlu khawatir makan di warung ini. Pengelola warung menyiapkan obat penurun kolesterol.
"Untuk pecinta leher tegang dan penikmat kuliner umumnya tidak perlu khawatir kami siapkan obat penurun kolesterol bernama Simvastatin," kata Anton.
Anton mengaku menyiapkan beberapa menu lain pecinta kuliner yang pantang dengan kolesterol. Salah satunya ayam.
Tak hanya itu, dua sambal pedas yang disediakan warung tersebut menjadi andalan untuk menemani kenikmatan para pecinta kuliner leher tegang.
"Ada dua sambal andalan kami yaitu sambal Korek dan Hijau kemangi. Rasanya pedas dan meledak di lidah," ujar dia.
Advertisement