Diduga Akan ke Malaysia Secara Ilegal, 400 Penumpang Kapal Diamankan

Sebanyak 400 orang penumpang kapal KM Bukit Siguntang yang tiba di Pelabuhan Tunon Taka, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara diamankan karena hendak menuju Malaysia secara ilegal.

oleh M Syaifuddin Zuhrie diperbarui 17 Feb 2022, 12:30 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2022, 12:30 WIB
TKI Ilegal
Ratusan warga NTT yang tertangkap akan ke Malaysia melalui jalur Ilegal menjalani pemeriksaan Covid-19 di penampungan BP3TKI nunukan.

Liputan6.com, Nunukan - Sebanyak 400 orang penumpang kapal KM Bukit Siguntang yang tiba di Pelabuhan Tunon Taka, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara diamankan. Mereka diamankan lantaran diduga akan menuju Tawau, Malaysia melalui jalur ilegal yang ada di Kabupaten Nunukan pada Senin (14/02/2022) malam lalu.

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan AKBP F. Jaya Ginting mengatakan, rata-rata mereka yang diamankan itu merupakan penumpang asal Provinsi NTT. Mereka diamankan saat dilakukan operasi bersama intansi terkait saat kedatangan kapal KM Bukti Siguntang.

“Tujuan mereka hanya ingin bekerja di negeri seberang (Tawau). Makanya kita upayakan solusi lain selain bekerja di Tawau secara ilegal. Agar mereka juga bisa terjamin kehidupan kedepannya,” katanya, Rabu (16/02/2022).

Saat ini, semua penumpang yang diamankan itu sedang menjalani karantina di Gedung Rusunawa Nunukan. Merekan akan dilakukan swab antigen demi mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah Nunukan.

Lanjut Ginting, operasi itu demi mencegah adanya WNI yang menuju Malaysia secara ilegal. Karena hampir rata-rata dari mereka terpaksa harus dideportasi kembali ketika terjaring operasi oleh aparat keamanan Malaysia di Tawau.

“Termasuk kita vaksin mereka yang belum menerima vaksin. Sekarang ini, kita karantina dulu di rusunawa sambil menunggu langkah selanjutnya,” ujarnya.

Simak juga video pilihan berikut

Pencegahan TPPO

TKI Ilegal asal NTT
Petugas BP2MI saat berada di pelabuhan untuk mengamankan TKI ilegal adal NTT

Ginting mengatakan, operasi yang digelar bersama instansi terkait itu dalam rangka pencegahan terhadap Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan berlangsungnya praktik keberangkatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara illegal ke Malaysia.

“Operasi ini bertujuan mencegah tidak ada lagi WNI ataupun PMI yang masuk ke Malaysia secara ilegal. Kita juga cegah agar mereka tidak terjerumus terhadap tindak kejahatan kemanusiaan,” jelasnya.

Kedepan, kata dia, besar kemungkinan 400 penumpang asal NTT ini bakal dipulangkan ke daerahnya. Akan tetapi, saat ini pihaknya masih akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait termasuk pemerintah Provinsi NTT.

Pencegahan para penumpang asal NTT itu untuk ke Tawau, lantaran dikhawatirkan akan kembali menjadi korban deportasi yang selama ini kerap terjadi.

“Kita upayakan solusi lain yang dapat menjamin kehidupan mereka kedepan. Bukan sesaat. Ini bukti jika negara hadir untuk melindungi warganya, untuk tidak menjadi PMI secara ilegal di negara lain,” jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya