Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menetapkan siaga satu bencana sampai Maret 2022. Ia meminta warga Jabar untuk waspada dalam menghadapi cuaca ekstrem.
Baca Juga
Advertisement
Hal itu disampaikan Emil, sapaan Ridwan Kamil saat meninjau banjir bandang di Kelurahan Jaya Raksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Sabtu (19/2/2022).
Menurut Emil, warga Jabar harus bersiaga karena berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim penghujan akan berlangsung hingga akhir Maret.
"Musim penghujan masih berlangsung sampai akhir Maret. Jadi harus siaga satu sampai akhir Maret,” katanya.
Khusus untuk Kota Sukabumi, Emil meminta Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi untuk waspada menyiapkan berbagai langkah mitigasi dan antisipasi. Mengingat, hujan akan kembali mengguyur wilayah Jabar.
"Oleh karena itu saya titip ke Pak Wali, tim dari keamanan wilayah masing-masing harus waspada karena ada korban jiwa satu kemarin. Mudah-mudahan tidak terulang lagi, saya turut berduka cita," tuturnya.
Untuk diketahui, Kota Sukabumi diguyur hujan deras dengan durasi sekitar empat jam pada Kamis (17/2/2022) sore hingga malam. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, banjir terjadi di 58 lokasi dan sisanya adalah bencana tanah longsor, termasuk bangunan roboh.
Bencana banjir Sukabumi berdampak paling parah terjadi di Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros tepatnya di sekitar Jembatan Merah. Puluhan rumah warga tergenang air dengan ketinggian rata-rata mencapai pinggang orang dewasa, bahkan terdapat pula bangunan yang roboh diterjang banjir.
Selain itu, banjir di wilayah ini merenggut satu orang korban jiwa dan dua orang korban lainnya mengalami luka.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak Video Pilihan di Bawah Ini
Salurkan Bantuan Rp2 Miliar
Dalam kesempatan itu, Pemprov Jabar menyalurkan bantuan Rp1,5 Miliar untuk korban banjir di Kampung Tugu, Kelurahan Jaya Raksa. Dari total bantuan Rp1,5 miliar untuk merehabilitasi rumah warga, Pemprov Jabar juga menyerahkan Rp500 juta dari dana umat.
"Nantinya buat rehabilitasi pembangunan sedang dihitung dulu oleh aparat terkait setempat. Bantuan dari Pemda Provinsi Jabar Rp1,5 miliar, ditambah Rp500 juta dari zakat-zakat orang baik yang menitipkan ke saya jadi total Rp2 miliar," kata Emil.
Emil juga menginstruksikan Kapolda Jabar dan Wali Kota Sukabumi agar merespons bencana ini dengan melakukan tindakan tanggap darurat mengangkat material oleh alat-alat berat yang melanda rumah warga.
"Ternyata ada banyak sekali rumah yang rusak berat, tanggap darurat saya titipkan kepada pak wali dengan tim dibantu TNI/Polri hari ini dan Insya Allah besok beres dengan tim yang pak kapolda akan kerahkan," cetusnya.
Selain itu, bencana banjir yang melanda Sukabumi kali terakhir terjadi pada tahun 1990-an. Emil menganalisa banjir besar yang terjadi tahun ini ada kaitannya dengan durasi hujan besar yang lama.
"Ini nanti harus diteliti juga soalnya kalau dari laporan terakhir banjir besar ini pada tahun 1990-an, berarti ini kan cuaca ekstrem dari jam 2-8 hujan besar tidak berhenti tentulah tidak lazim. Kita akan cek ke BMKG apakah akan ada skema yang sama di masa depan supaya kita lebih waspada," ungkapnya.
Advertisement