Harga Kedelai Terus Naik, Perajin Tempe Garut Putar Otak Pertahankan Produksi

Harga kacang kedelai yang masih bertahan di atas Rp11.200 per kilogram (kg) cukup membebani para perajin, di tengah perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19 saat ini.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 22 Feb 2022, 14:23 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2022, 11:17 WIB
Harga kacang kedelai yang masih bertahan di atas Rp 11.200 per kilogram (kg) cukup membebani para pengrajin, di tengah perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19 saat ini.
Harga kacang kedelai yang masih bertahan di atas Rp 11.200 per kilogram (kg) cukup membebani para perajin, di tengah perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19 saat ini. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Harga kacang kedelai yang terus meroket akhir-akhir ini, membuat perajin tempe dan tahu di Kabupaten Garut, Jawa Barat mulai memutar otak untuk terus berproduksi.

"Mau bagaimana lagi, terpaksa kita atur ukuran, termasuk proses pembuatan untuk mengirit bahan bakar," ujar Abdul Azis (37), salah satu perajin tempe di Kampung Ciawitali, Garut, Senin (21/2/2022) petang.

Menurutnya, harga kacang kedelai yang masih bertahan di atas Rp11.200 per kilogram (kg) cukup membebani para perajin tempe, di tengah perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19 saat ini.

"Kalau dulu saat masih Rp8.000-Rp9.000 per kg, keuntungan lumayan, saat ini yang penting tidak rugi sudah beruntung," kata dia.

Ia mencontohkan saat harga kedelai Rp8.000 per kg, dirinya mampu membuat 3 kemasan tempe dengan harga Rp4.000 per potong, sehingga selisih atau keuntungan terbilang besar.

Sedangkan saat ini, dengan harga kacang kedelai Rp11.200 per kg, dengan jumlah kemasan yang masih tetap, keuntungan semakin kecil.

"Selisihnya hanya Rp800 per kilo, belum dikurangi plastik, gas dan lainnya, sebab jika dikurangi, pelanggan pergi," ujar dia merana.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Stok Aman

Harga kacang kedelai yang masih bertahan di atas Rp 11.200 per kilogram (kg) cukup membebani para pengrajin, di tengah perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19 saat ini.
Harga kacang kedelai yang masih bertahan di atas Rp 11.200 per kilogram (kg) cukup membebani para pengrajin, di tengah perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19 saat ini. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Sementara itu, stok kacang kedelai di Pasar Induk Ciawitali Garut hingga kini masih tersedia. Berdasarkan inspeksi yang dilakukan UPTD Pasar, pasokan kacang kedelai masih aman setidaknya hingga sepekan ke depan.

"Saat ini harga bertahan di angka Rp11.200 per kg," ujar Kasubag UPTD Pasar Guntur Ciawitali Garut Yusep Suryaman.

Menurutnya, pasokan kacang kedelai melimpah asal negeri Paman Sam itu membuat perajin tempe-tahu di Garut tidak khawatir. Namun, memang harga beli yang harus mereka keluarkan kurang bersahabat.

"Mereka masih memproduksi karena bahan baku masih ada meskipun dengan ukuran lebih kecil," kata dia.

Saat ini, rata-rata harga tempe–tahu di pasar Induk Ciawitali Garut masih bertahan di harga lama di kisaran Rp500- Rp1.000 per biji, sementara tempe di angka Rp4.000 per potong.

"Biasanya para pengrajin mengakali dari segi ukuran pada setiap produknya agar tidak merugi,” kata dia.

Sementara itu, Mimin, salah satu pemilik kios sembako di Pasar Guntur Garut, mengatakan harga kacang kedelai bervariasi tergantung jenis kacang kedelai yang akan dibeli konsumen.

"Kalau saya menjual kedelai Rp13.000 per kg, karena dari distributornya sudah naik," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya