Liputan6.com, Yogyakarta - Masjid Tiban Gunungkidul menarik perhatian banyak orang. Masjid unik tersebut konon sudah berdiri sejak ratusan tahun yang lalu.
Masjid yang berada di Dusun Gambarsari, Desa Jurangjero, Kecamatan Ngawen, Gunungkidul ini dapat terbilang unik dan berbeda dengan masjid kebanyakan. Masjid Tiban dibangun tanpa paku dan sangat sederhana. Ukurannya cukup kecil, hanya 4x4 meter persegi.
Bangunan masjid tersebut menyerupai rumah panggung dengan menggunakan anyaman bambu untuk dinding dan rumput ilalang kering sebagai atapnya. Masjid tersebut juga tidak menggunakan pondasi dari semen, melainkan hanya kayu berukuran besar yang dipasang menyerupai tiang dengan teknik pantek.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, terdapat pula sebuah gentong berbahan tanah liat yang terletak di luar Masjid Tiban. Gentong tersebut kemungkinan digunakan untuk menyimpan air yang digunakan untuk berwudhu.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Â
Saksikan Video Pilihan Ini:
Sisi Unik Masjid Tiban Gunungkidul
Di dalam masjid tersebut, tampak beberapa kaligrafi yang terpasang di setiap sisi dindingnya. Untuk alasnya, terbuat anyaman bambu yang kini dilapisi karpet hijau.
Selain itu, di bagian dalam masjid juga terdapat sajadah dan perlengkapan salat seperti sarung dan mukena. Suasana masjid ini terbilang sepi tapi asri, hal itu karena masjid tiban berada di tengah perkebunan jati yang jauh dari keramaian.
Selain bentuk kontruksi yang unik, hingga saat ini tak diketahui siapa yang membangun masjid ini. Dikutip dari berbagai sumber, konon masjid ini dulunya berada di pucuk menthuk.
Karena hal tertentu, masjid ini terhempas hingga ke Dusun Gambarsari Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta. Walaupun berada di daerah terpencil, banyak orang yang mengunjungi Masjid Tiban.
Sebab ada cerita yang beredar bahwa jika melaksanakan salat di masjid ini, hajatnya dapat terkabul. Maka tak heran banyak pejabat yang mengunjungi masjid ini, terlebih pada malam hari.
(Tifani)
Advertisement