Kurangi Risiko Bencana, Menko PMK Targetkan Tanam 10 Juta Pohon Mangrove

Untuk mengurangi risiko bencana, Menko PMK melakukan penanaman 10 juta pohon mangrove di 34 provinsi di Indonesia, salah satunya ditanam di Pulau Bali. Penanaman mangrove dilakukan di sela kegiatan internasional GPDRR 2022.

oleh Dewi Divianta diperbarui 25 Mei 2022, 19:00 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2022, 19:00 WIB
Penanaman Mangrove di Bali
Penanaman Mangrove di Bali (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Denpasar - Indonesia memiliki potensi bencana yang tinggi oleh karena itu, pemerintah mengantisipasi dan penanganan bencana pun menjadi hal yang harus selalu ditingkatkan. Di sela pelaksanaan GPDRR 2022, pemerintah pusat mencetuskan program penanaman 10 juta pohon mangrove sebagai implementasi dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut pemerintah mendukung penyelamatan lingkungan khususnya dalam mengurangi potensi becana alam.

"Atas nama Menko PMK sekaligus sebagai ketua panitia lokal dari GPDRR 2022, kami sangat mendukung adanya gagasan menanam 10 juta pohon. Untuk menumbuhkembangkan penguatan karakter dan nilai kehidupan di masyarakat," katanya saat meluncurkan program Penanaman Sepuluh Juta Pohon Mangrove di Bali, Selasa (24/5/2022).

Menurutnya, penanaman mangrove pada GPDRR 2022 adalah momentum dukungan PBB terhadap komitmen Indonesia dalam pengurangan risiko bencana dan pengendalian perubahan iklim.

Negara Risiko Bencana

"Mengapa ini dikaitkan dengan GNRM? Karena kita tahu betapa pentingnya penghijauan, dan menjaga Indonesia tetap menjadi wilayah hijau. Ini juga menjadi langkah strategis dalam upaya untuk memerangi dampak negatif perubahan iklim," ucap dia.

Dirinya melanjutkan, secara geografis dan geologis, Indonesia rentan bencana karena terletak di zona pertemuan lempeng-lempeng besar dunia. Dengan kebiasaan menanam juga memelihara pohon, maka Indonesia akan bisa memperkecil risiko bencana, baik bencana alam maupun bencana non-alam.

"Indonesia perlu waspada terhadap bencana non-alam dan bencana hidrometeorologis yang dipicu perubahan iklim global. Menurut World Risk Report 2021, Indonesia berada di urutan ke-38 dari 181 negara yang berisiko bencana," ujarnya.

Sementara itu, peluncuran program penanaman 10 juta pohon dilakukan di 34 provinsi dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, baik dari lingkungan sekolah, perguruan tinggi, perwakilan pemerintah daerah, dan organisasi kemasyarakatan lainnya.

"Saya ucapkan terima kasih kepada yang telah berpartisipasi. Mari kita tanamkan jiwa cinta lingkungan, cinta pepohonan, cinta kepada anti penggundulan hutan," tutur Muhadjir.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya