Angkasa Pura I Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Mendukung penggunaaan energi terbarukan sekaligus bentuk upaya pelestarian lingkungan Angkasa Pura I membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

oleh Dewi Divianta diperbarui 21 Mei 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2022, 07:00 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Bandara I Gusti Ngurah Rai
Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Bandara I Gusti Ngurah Rai (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Denpasar - PT Angkasa Pura I bersama anak usahanya yaitu Angkasa Pura Property membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

PLTS ini merupakan salah satu misi Angkasa Pura I untuk memberikan kontribusi positif pada kelestarian lingkungan dan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk menekan emisi karbon dan bentuk dukungan perhelatan KTT G20 di Bali.

"Sebagai pengelola bandara berkomitmen mewujudkan operasional bandara yang ramah lingkungan melalui penerapan konsep Eco Airport, pemanfaatan energi terbarukan dan penggunaan energi bersih secara berkelanjutan. PLTS ini menjadi langkah awal komitmen besar kami dalam mendukung upaya pemerintah mewujudkan net zero emission (NZE) di tahun 2060," ujar Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi, Kamis (19/5/2022).

Ia menyebut, tahap awal PLTS berupa 288 unit solar panel system (photovoltaics) dengan kapasitas maksimal 155 kilo watt peak (kWp) akan dipasang dan menyuplai energi surya untuk area Gedung Parkir Internasional, Gedung Parkir Domestik, dan Toll Gate Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

 

 

 

Bandara Ramah Lingkungan

PLTS tersebut akan dikelola oleh anak usaha Angkasa Pura I yaitu Angkasa Pura Property yang telah memiliki Izin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik (IUJPTL).

Untuk diketahui, Angkasa Pura I telah menerapkan sejumlah kebijakan perusahaan yang berkorelasi positif terhadap konservasi energi termasuk juga sistem panel surya di beberapa area, menggunakan biofuel, atau materi lainnya terkait energi terbarukan.

Hal itu untuk mengurangi konsumsi listrik dengan menggunakan sistem sensor otomatis gedung, pendinginan magnetik, dan lainnya. Pada 2021 lalu, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menjadi bandara Angkasa Pura I pertama yang telah menerapkan Sistem Manajemen Energi ISO 50001:2008.

"Pembangunan PLTS ini diharapkan semakin menjadikan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sebagai bandara yang ramah lingkungan serta memberikan kontribusi nyata dalam menurunkan emisi gas rumah kaca khususnya di sektor kebandarudaraan nasional," ucap Faik.

Sementara itu, Plt Direktur Utama Angkasa Pura Property, Ristiyanto Eko Wibowo menjelaskan pembangunan PLTS di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi perusahaan dalam mendukung terwujudnya misi Angkasa Pura I sebagai induk perusahaan.

"Pembangunan dan pengelolaan PLTS ini kepercayaan dari Angkasa Pura I kepada Angkasa Pura Property untuk mewujudkan pemanfaatan EBT dan energi bersih dalam mendukung operasional bandara-bandara di Indonesia. Portofolio bisnis baru Angkasa Pura Property yang tahun ini sedang melakukan transformasi strategi bisnis untuk menjadi pemimpin dalam perusahaan pengelola properti dan konstruksi di segmen industri Aviasi dan Pariwisata," dia menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya