Aksi Kemanusiaan, Polda Sumut Sumbangkan 3.905 Kantong Darah ke PMI

Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) melakukan bakti kesehatan donor darah dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-76.

oleh Reza Efendi diperbarui 10 Jun 2022, 18:14 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2022, 18:11 WIB
Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak
Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak saat mendonorkan darah

Liputan6.com, Medan Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) melakukan bakti kesehatan donor darah dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-76.

Kegiatan donor darah digelar secara serentak baik di Polda Sumut maupun Polres jajaran pada Selasa, 7 Juni 2022, mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, di Polda Sumut sendiri kegiatan tersebut digelar di Aula Satuan Brimob Polda Sumut.

"Kita menggelar aksi donor darah secara serentak di seluruh jajaran Polda Sumut bekerja sama PMI dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-76," kata Hadi, Jumat (10/6/2022).

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Peserta Donor Darah

Kegiatan donor darah
Kegiatan donor darah

Jumlah peserta donor darah Polda Sumut sebanyak 4.752 orang, sedangkan yang memenuhi syarat untuk mendonorkan darahnya sebanyak 3.905 orang.

"Aksi donor darah yang kita gelar berhasil menyumbangkan 3.905 kantong darah dari target sasaran 4.270 kantong," sebutnya.

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini stok darah PMI dapat tersedia dalam membantu masyarakat yang sangat membutuhkan.

"Kegiatan ini wujud kepedulian Polri dalam rangka menolong sesama juga sebagai aksi kemanusiaan. Semoga dengan tersedianya stok darah dapat bermanfaat bagi masyarakat," pungkas Hadi.


Manfaat Donor Darah

Donor darah
Donor darah

Donor darah tidak hanya dapat menyelamatkan hingga tiga nyawa. Menurut Community Blood Center, alasan utama orang mendonorkan darahnya adalah untuk membantu orang lain. Padahal, ada banyak manfaat yang bisa didapat pendonor.

Dikutip melalui laman TheHealty, tidak lebih dari 10 persen orang yang memenuhi syarat benar-benar menyumbangkan darahnya setiap tahun. Ross Herron, petugas divisi medis American Red Cross di Los Angeles mengatakan, "Manfaat terbesar dari mendonorkan darah adalah manfaat hangat dari menjadi orang yang altruistis -- suka rela menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan apa pun."

Selain menjadi alturistik, sebuah studi dalam Motivation and Emotion memaparkan, terdapat pula bonus kesehatan fisik dari donor darah, seperti menurunkan tekanan darah.

Dengan mendonorkan darah, pendonor juga bisa mendapatkan informasi berguna tentang kesehatan. Pemeriksaan tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh, dan kadar hemoglobin menjadi rentetan informasi yang didapat sebelum mendonorkan darah.

Bagi penderita anemia saja, misalnya. Tes hemoglobin dapat dilakukan sebagai bagian dari proses pra-donor. Data survey 2016 di Plos One memaparkan 5,6 persen populasi di Amerika Serikat menderita anemia yang diperkirakan sekitar 18 juta orang.


Kategori yang Dilarang

Plasma darah
Ilustrasi donor darah (Foto: Pixabay/Ahmad Ardity)

Bagi penderita anemia yang kekurangan zat besi tidak diperbolehkan untuk mendonorkan darahnya. Namun, bagi penderita hemochoromatosis sebaliknya. Penderita ini memiliki kadar zat besi yang tinggi. Apabila dibiarkan, dapat merusak organ.

Menurut OneBlood, setiap donor darah dapat menghilangkan 225 sampai 250 mg zat besi dalam tubuh.

"Ini adalah salah satu kategori pasien yang benar-benar mendapatkan manfaat terapi dari mendonorkan darah," kata Len Horovitz, MD, dokter spesialis paru Lenox Hill Hospital di New York City.

Selain itu, sebuah studi dalam Journal Transfusion menemukan bahwa dengan empat kali melakukan donor darah, orang dengan hipertensi tinggi dapat menurunkan tekanan darahnya.

Darah juga dapat diambil untuk melihat beberapa penyakit pendonor seperti hepatitis B, hepatitis C, HIV, Virus West Nile, Sipilis, dan Trypanosoma cruzi. Dengan mengetahui penyakit ini, pendonor dapat mengetahui keadaan tubuhnya, apakah sedang dalam keadaan sehat atau pun tidak.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya