Liputan6.com, Paser - Sebagian masyarakat di Kabupaten Paser masih memanfaatkan mode transportasi sungai. Pasalnya, jalur darat dirasa memakan waktu yang cukup lama. Sebagai contoh di Dusun Lawas, Desa Rewang, Kecamatan Batu Engau.
Masyarakatnya lebih memilih jalur sungai saat ingin ke Kecamatan Tanah Grogot ibu kota kabupaten karena dianggap lebih efisien mengurangi jarak tempuh hingga 4 jam. Karena jika memaksakan via darat memerlukan waktu hingga 6 jam.
Ini pun menjadi salah satu alasan dibangunnya tiga halte sungai di Kabupaten Paser. Masing-masing berada di Desa Senaken Kecamatan Tanah Grogot, Pasir Belengkong dan Muara Pasir. Pembangunannya kini telah rampung.
Advertisement
"Ini mempermudah serta melancarkan transportasi sungai, khususnya pada aliran Sungai Kandilo," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Paser, Inayatullah, Senin (13/6/2022).
Begitu pun dengan masyarakat yang bermukim di Kecamatan Tanjung Harapan dan Harapan Baru (Air Mati) masih bergantung pada transportasi air untuk ke pusat kota. Inayatullah mengatakan, dengan hadirnya halte sungai membantu perekonomian. Karena pendistribusian logistik, angkutan orang dan barang dapat berjalan lancar.
Khusus untuk halte sungai di Pasir Belengkong juga berpotensi sebagai penunjang untuk pengembangan wisata. Diketahui, Pemkab Paser kini tengah berupaya mengembangkan wisata religi dan Budaya Museum Sadurengas.
Masih Fokus di DAS Kandilo
Saat ini, halte sungai masih difokuskan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kandilo. Ia pun nantinya bakal mengusulkan kembali. Diketahui di Kabupaten Paser lebih terdapat 9 sungai besar.
"Ini baru Sungai Kandilo yang kami prioritaskan, karena lalu lintasnya padat. Ke depan, kita akan terus berupaya memenuhi fasilitas halte sungai ini untuk sungai-sungai besar lainnya di wilayah Kabupaten Paser," tutur Inayatullah.
Ketiga halte sungai ini masih kewenangan penuh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) belum menjadi milik Pemkab Paser. Rencananya akan lebih dilakukan serah terima hibah, sehingga ke depan dimanfaatkan secara sepenuhnya, begitu pun pemeliharaan oleh pemerintah daerah.
"Ini halte ukuran kecil. Mengakomodir kapal berukuran di bawah 10 GT (Gross Tonnage)," terang Kabid Perhubungan Laut dan Udara Dishub Paser, Joko Sulistyo.
Pembangunan tiga halte sungai itu bersumber dari APBN yang telah diusulkan sejak 2019 lalu oleh Dinas Perhubungan. Namun, baru bisa terlaksana pada akhir 2021 dikarenakan Pandemi Covid-19. Pagu anggaran secara keseluruhan Rp7,5 miliar atau masing-masing Rp2,5 miliar.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement