Liputan6.com, Palu - Ditpolairud Polda Sulteng menerjunkan tim penyelamnya untuk mencari senjata api milik seorang polisi yang terjatuh ke laut akibat perlawanan pelaku pembom ikan di Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah.
Jatuhnya senjata api personel Ditpolairud itu terjadi 3 Agustus lalu saat penangkapan pembom ikan di perairan Tombaton, Kabupaten Banggai Laut.
Saat itu, setelah mengejar kapal pelaku selama 1,5 jam, petugas lalu mengumpulkan 16 pelaku di belakang kapal untuk diperiksa. Namun, salah satu pelaku melawan dengan berusaha merebut senjata petugas. Perlawanan pelaku berakhir setelah petugas lainnya melumpuhkannya dengan tembakan di bagian kakinya.
Advertisement
Namun, personel Polairud yang terlibat rebutan senjata dengan pelaku terjatuh ke laut bersama senjatanya. Personel itu berhasil diselamatkan namun senjata api miliknya jatuh ke dasar laut.
Pencarian senjata api laras panjang itupun melibatkan 4 penyelam Ditpolairud Polda Sulteng di sekitar titik kejadian.
"Alhamdullilah senjata sudah berhasil ditemukan oleh tim selam Ditpolairud Polda Sulteng," Dirpolairud Polda Sulteng, Kombes Polisi Indra Rathana mengungkapkan, Selasa (9/8/2022).
Para pelaku bersama barang bukti sudah dibawa ke Mako Ditpolairud Polda Sulteng di Desa Wani, Donggala.
Penangkapan ikan dengan bom ikan yang merusak ekosistem bawah laut di Sulawesi Tengah menurut Indra jadi perhatian serius pihaknya. Pada awal Agustus 2022 saja, sudah ada 2 kasus pemboman ikan yang ditangani Ditpolairud Sulteng dengan 17 pelaku yang sebagiannya diketahui merupakan residivis kejahatan yang sama.