Liputan6.com, Kendari - Tangisan histeris ratusan bocah, pecah di pesisir Teluk Kendari, Selasa (6/9/2022). Hanya menggunakan baju kaus dan sarung serta ditemani orangtua, mereka menjalani proses sunatan massal di Dermaga TNI AL Kendari.
Sejumlah bocah tak kuasa menahan air mata dan tangis, saat tim dokter mulai menyuntik dan menyunat alat vital mereka. Tim dokter berasal dari RS dr Ismoyo Kendari, RS Bhayangkara, dan Dinkes Sulawesi Tenggara.
Mengakali suara anak mereka agar tidak mengganggu, sejumlah ibu-ibu sudah mempersiapkan gawai sejak dari rumah. Ketik sudah disuntik dan obat bius mulai bekerja, bocah-bocah ini mulai menikmati tayangan Youtube saat tim dokter mulai memotong kulit alat vital mereka.
Advertisement
Baca Juga
Diketahui, bocah-bocah ini berasal dari warga di sekitar dermaga Lanal Kota Kendari. Kebanyakan mereka berasal dari keluarga kurang mampu. Diketahui, pemukiman di sekitar dermaga, dihuni sebagian besar anak nelayan dan pedagang pasar Kota Lama Kendari.
Danlanal Kendari Letkol Laut (P) Abdul Kadir Mulku Zahari menyatakan, pihaknya menyediakan sunatan massal ini, gratis dan tidak dibebankan biaya apa pun. Selain itu, pihak TNI AL Kendari juga melakukan kegiatan pembersihan karang gigi dan donor darah.
"Kami sama-sama TNI-Polri, berkolaborasi melakukan sejumlah bakti sosial terhadap masyarakat kurang mampu," ujar Danlanal Kendari.
Hingga menjelang tengah hari, warga yang hendak mengikuti sunatan massal dan pembersihan karang gigi, terus berdatangan. Pihak Lanal Kendari berkomitmen, akan melayani warga.
"Kalau warga terus berdatangan, kami akan layani hingga selesai. Sehingga, warga tak merasa kecewa karena sudah datang," kata Mulku Zahari.
Diketahui, selain sunatan massal, TNI AL Kendari dalam rangka HUT 77 TNI Angkatan Laut, juga melakukan pemebersihan karang gigi bagi sekitar 100 warga. Peserta dari warga sekitar serta TNI-POlri, diperkirakan berjumlah hingga 500 orang.
Curhat Warga
Mutmainah (48), seorang ibu rumah tangga di sekitar Pelelangan Ikan Kota Kendari, membawa anaknya yang berusia 11 tahun, ikut sunatan massal. Dia mengaku bersyukur anaknya bisa ikut sunatan gratis.
Menurutnya, biaya di puskesmas atau rumah sakit sekitar Rp200 ribu sampai Rp300 ribu. Biaya ini dianggap sangat banyak untuk dia dan suaminya yang berprofesi sebagai pedagang.
"Kalau saya bawa anak saya ke rumah sakit, itu hasil jualan bersih saya selama tiga hari Pak, mumpung gratis ini," ujar Mutmainah sambil tertawa.
Dia melanjutkan, akan membersihkan karang giginya yang selama ini sudah sangat banyak. Harga normal untuk pembersihan karang gigi di Kota Kendari, mencapai Rp300 ribu hingga Rp500 ribu jika dilakukan di klinik.
"Kalau gratis begini, Ahamdulillah. jadi uang untuk bayar sunat dan karang gigi, bisa dipakai untuk beli kebutuhan rumah tangga," katanya.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Advertisement