Liputan6.com, Palembang - Usai pandemi COVID-19 di Indonesia, penjualan produk Semen Baturaja sedikit mengalami kenaikan. Bahkan, di retail-retail, pertumbuhan industri semennya mengalami peningkatan. Sayangnya, di Pulau Sumatra, permintaan semen malah menurun.
Hal tersebut dipaparkan dalam Public Expose virtual, untuk memenuhi Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor I-E, yakni tentang Kewajiban Penyampaian Informasi.
Direktur Utama PT Semen Baturaja (Persero) Tbk Daconi memaparkan capaian positif yang telah diraih Perseroan sepanjang paruh tahun 2022.
Advertisement
Baca Juga
Tercatat total permintaan Semen Nasional pada Semester I/2022 mencapai 29,4 juta ton atau naik 1,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Namun pertumbuhan tidak sejalan dengan demand di Pulau Sumatra, turun 1,6 persen (yoy). Apalagi wilayah Sumbagsel yang menjadi pasar utama Semen Baturaja, terkoreksi hingga 2,3 persen (yoy)," ucapnya, Kamis (15/9/2022).
Di tengah penurunan permintaan tersebut, Semen Baturaja mampu mencatatkan pertumbuhan volume penjualan hingga 5 persen (yoy) atau sebesar 890.136 ton. Tercatat penjualan semen Semen Baturaja dari segmen retail naik hingga 4,9 persen dan segmen project naik 1,9 persen.
Secara komposisi penjualan semen, Semen Baturaja masih didominasi oleh segmen retail seperti tahun lalu. Pertumbuhan volume penjualan tersebut, mendorong peningkatan pendapatan dan laba bersih SMBR yang juga tumbuh positif.
Bahkan, Semen Baturaja membukukan kenaikan pendapatan sebesar 8 persen (yoy), menjadi Rp825,5 miliar hingga Juni 2022.
"Laba bersih SMBR naik signifikan hingga 495 persen, atau sebesar Rp15,78 miliar dibandingkan tahun lalu," katanya.
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kinerja Semen Baturaja
Pada Semester 1 2022, posisi keuangan SMBR pun cukup baik, terlihat dari total aset, kewajiban (liabilitas). Serta ekuitas yang terjaga serta saldo kas dan setara kas akhir atau net cash, yang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Dia mengatakan, kinerja positif Semen Baturaja memang tak luput dari inisiatif strategis yang telah diterapkan oleh manajemen.
"Mulai dari inisiatif Cost Leadership through SMBRGO45 Program, Strengthen Market Positioning dan Competency Improvement of Employee," ucapnya.
Pada inisiatif Cost Leadership, Semen Baturaja melakukan berbagai upaya efisiensi biaya di berbagai bidang. Manajemen juga memperkuat Market Positioning diantaranya melalui penataan channel penjualan.
Serta perluasan coverage wilayah penjualan melalui platform digital, sehingga volume penjualan mampu tumbuh ditengah penurunan permintaan.
Advertisement