Manis Asam Segar Berkhasiat, Madu Kelulut Khas Hutan Kalimantan

Seorang petani yang berada di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah berhasil menyulap lahan seluas dua hektar menjadi lokasi budidaya lebah madu kelulut

oleh Marifka Wahyu Hidayat diperbarui 18 Sep 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2022, 15:00 WIB
Mengenal Madu Kelulut Hasil Hutan Kalimantan
Lebah penghasil madu kelulut. Foto Marifka Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Katingan - Seorang petani yang berada di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah berhasil menyulap lahan seluas dua hektar menjadi lokasi budidaya lebah madu kelulut. Meskipun namanya belum sepopuler madu lebah pada umumnya, ternyata madu kelulut memiliki segudang manfaat bagi kesehatan.

Sudah sekitar 8 bulan, Joko Purwanto pria asal Nganjuk menekuni pekerjaan budidaya lebah madu kelulut. Sedikitnya, sekitar 300 rumah lebah ia telah bangun untuk menghasilkan madu berkualitas tinggi.

"Dari awal ini sekitar 8 bulan, saya ambil dari hutan yang masih utuh kemudian dimodifikasi kayak gini, baru bisa menghasilkan madu. Jumlahnya sekitar 300an lebih sedikitlah," ujar Joko Purwanto.

Madu kelulut berasal dari lebah trigona itama dan trigona thoracica yang menghisap sari pati bunga. Sementara untuk sekali panen, biasanya ia mendapatkan madu sekitar 50 hingga 70 kilogram.

Lokasi yang berdekatan dengan hutan, membuat madu yang dihasilkan berkualiatas tinggi. Jika pada umumnya pada lebah biasa, madu yang dihasilkan hanya rasa manis saja, namun tidak bagi madu kelulut.

Madu kelulut memiliki rasa manis bercampur dengan asam dan pahit, sehingga sangat cocok bagi penderita diabetes dan jantung. Bagi penderita diabetes, mengonsumsi madu ini dapat mempercepat penyembuhan luka dan menekan kandungan gula dalam darah.

Saksikan video pilihan berikut ini: 

 


Khasiat

Trigona Area
"Trigona Area", yang merupakan lokasi budidaya madu klanceng atau madu trigona

"Khasiatnya madu kelulut masih lebih tinggi dari madu lebah biasa, contohnya menurunkan diabetes, kolesterol, gula darah, bisa untuk penyembhan luka sehabis operasi," ungkap Joko Purwanto.

Untuk harganya sendiri, Joko bandrol madu kelulut dengan harga berkisar Rp50.000 hingga Rp 150.000 tergantung ukuran. Ia juga menyarankan bagi masyarakat yang tertarik untuk membudidayakan lebah madu kelulut, membutuhkan kesabaran dan kerja keras terutama dalam menjaga kebersihkan lingkungan.

Kemudian untuk lokasi, pilihlah kawasan yang subur dan rindang terutama berdekatan dengan kawasan hutan. Sehingga kualitas madu yang dihasilkan oleh lebah bernilai jual tinggi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya