Panen Perdana di Pulang Pisau, Bulog Kalteng Terjunkan Tim Jemput Gabah

Bulog Kalteng menargetkan penyerapan hasil produksi petani setara beras sekitar 1.856 ton pada periode Februari-April 2024. Langkah ini dilakukan untuk membantu mengamankan dan menguatkan cadangan beras secara nasional.

oleh Marifka Wahyu Hidayat diperbarui 14 Feb 2025, 15:25 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2025, 12:46 WIB
Tim Jemput Gabah
Tim Jemput Gabah Bulog Kalimantan Tengah ikut memantau proses panen perdana pada tahun 2025 di Kabupaten Pulang Pisau. Foto: Liputan6/ Marifka Wahyu Hidayat... Selengkapnya

Liputan6.com, Palangka Raya- Untuk mengoptimalkan penyerapan gabah dari para petani, Bulog wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) menerjunkan Tim Jemput Gabah pada panen perdana pada tahun 2025 di Kabupaten Pulang Pisau. Hal ini menidaklanjuti Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional No.14/2025.

Kepala Bulog Kalteng, Budi Sultika, mengatakan Tim Jemput Gabah bertugas melakukan penyerapan gabah para petani dan membelinya sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP). Untuk HPP Gabah Kering Panen (GKP), Bulog membelinya sebesar Rp 6.500 per kilogram (kg).

"Tim Jemput Gabah akan menghimpun informasi terkait di mana saja lokasi panen dan akan membeli gabah tersebut sesuai dengan HPP yang diamanatkan pemerintah," ungkap Budi saat memantau panen perdana di Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng, Kamis (13/2/2025).

Budi menjelaskan, pembentukan Tim Jemput Gabah selaras dengan program Asta Cita Presiden Prabowo khususnya terkait swasembada pangan. Bahkan, untuk memudahkan tim dalam memantau titik panen, pihaknya berkoordinasi dengan dinas pertanian wilayah dan mitra bulog termasuk TNI-Polri.

Bulog Kalteng juga berkomitmen, menargetkan penyerapan hasil produksi petani setara beras sekitar 1.856 ton pada periode Februari-April 2025. Langkah ini dilakukan untuk membantu mengamankan dan menguatkan cadangan beras secara nasional.

"Saat ini kami turunkan satu tim karena kali ini panen perdana. Namun dalam perjalanannya tentunya akan menyesuaikan dengan kondisi panen di Kalteng," tambah Budi.

Selain membentuk Tim Jemput Gabah, Bulog Kalteng juga membentuk Tim Monitoring Pengolahan untuk mengawal gabah yang telah diserap hingga diolah menjadi beras. Upaya tersebut diharapkan mampu memotivasi petani untuk meningkatkan produksi pangan.

Sementara itu, Wagino, Petani Desa Belanti siam, menyambuat baik dengan dibentuknya Tim Jemput Gabah dari Bulog. Ia berharap tim tersebut dapat terus berjalan dan berkelanjutan, sehingga membantu para petani di desa.

Wagino juga mengaku sangat bersyukur dalam panen perdana kali ini, karena diberlakukannya HPP Gabah Kering Panen senilai Rp 6500 per kg. Menurutnya, dengan harga tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi petani.

"Kami sebagai petani sangat berterima kasih, karena Tim Jemput Gabah Bulog Kalteng telah membeli dengan harga 6500 per kg sesuai dengan anjuran Presiden," pungkasnya.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya