Perjalanan Panjang Rujak Cingur dari Mesir hingga Jadi Kuliner Khas Surabaya

Perjalanan rujak cingur menjadi salah satu warisan kuliner legendaris terbilang sangat panjang hingga menjadi populer dan banyak diburu warga

oleh Panji Prayitno diperbarui 24 Sep 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2022, 12:00 WIB
Perjalanan Panjang Rujak Cingur Dari Mesir Hingga Menjadi Kuliner Khas Surabaya
Rujak Cingur kuliner khas Surabaya memiliki perjalanan panjang.

Liputan6.com, Jakarta - Rujak Cingur salah satu kuliner khas Surabaya Jawa Timur yang populer di semua kalangan masyarakat. Tak sedikit warga setempat hingga wisatawan mencicipi kuliner legendaris itu.

Kuliner khas Rujak Cingur memiliki rasa yang kuat terutama bumbu petisnya yang tidak bisa didapatkan di daerah lain. Walaupun kita bisa menjumpai rujak cingur di daerah Jawa Timur lainnya, lidah tidak membohongi jika rujak cingur Surabaya memiliki ciri khas yang berbeda.

Namun demikian, perjalanan rujak cingur menjadi salah satu warisan kuliner legendaris terbilang sangat panjang. Dari cerita yang beredar, diyakini bila rujak cingur Surabaya ini berasal jauh dari negara Mesir.

Dari sejumlah informasi yang dihimpun, ternyata diceritakan dahulu ketika Raja Firaun Hanyokrowati masih bertahtah dan berulang tahun.

Kemudian Hanyokrowati memanggil seluruh juru masak istana untuk menyajikan makanan istimewa untuk dirinya. Akan tetapi setelah dibuatkan sejumlah makanan, beliau tidak merasa ada yang cocok di lidahnya.

Sesaat kemudian, mendadak munculah punggawa kerajaan yang mengatakan bahwa ada seseorang yang ingin menyajikan masakan untuk sang raja. Orang bernama Abdul Rojak ini membawa makanan dengan bungkus pisang.

Setelah dicek keamanannya oleh ahli kesehatan kerajaan, raja pun mencicipinya. Ternyata ia makan dengan lahap hingga keringat bercucuran karena memiliki rasa yang pedas.

 

Khas Surabaya

Karena makanan yang disajikannya mampu memuaskan raja, Abdul Rojak pun dihadiahi kapal laut dan sebidang tanah bahkan diangkat menjadi juru masak istana. Pada akhirnya ia menolak beberapa hadiah dan hanya mengambil kapal lautnya.

Ia pun mengembara dan tibalah ke Tanjung Perak, Surabaya di kala masa perdagangan. Kemudian ia menyebarkan resep makanan tersebut.

Masakan yang disajikan oleh Abdul Rojak ini sebelumnya menggunakan cingur onta karena mudah ditemukan di tanah timur tengah.

Namun sesampainya di Surabaya, Abdul Rojak sangat kesulitan untuk mendapatkan cingur Unta. Singkat cerita, ia kemudian mengganti cingur Unta dengan sapi Serta beberapa bumbu yang mudah didapat.

Tidak disangka ternyata banyak yang menyukai makanan dari tangan Abdul Rozak ini. Dari cerita tersebut, akhirnya masyarakat Surabaya mengenal kata rujak berasal dari nama "Rojak" dan cingur adalah bahan makanannya.

Tidak banyak yang mengetahui jika sejarah rujak cingur memiliki cerita yang unik dan panjang. Bagi kalian yang belum pernah mencicipi kuliner yang satu ini, setidaknya bisa langsung mencicipinya dan langsung datang ke Kota Surabaya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya