Liputan6.com, Karanganyar - Atsiri merupakan sebutan untuk minyak esensial atau minyak aromatik yang berasal dari tanaman. Nama inilah yang akhirnya digunakan oleh sebuah wisata edukasi yang berlokasi di lereng Gunung Lawu atau tepatnya di Jalan Watusambang, Watusambang, Plumbon, Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Rumah Atsiri, sebuah tempat dengan arsitektur bangunan yang menarik lengkap dengan taman penuh bunga ini sangat cocok dijadikan tempat untuk menghabiskan akhir pekan. Sekitar 1960-an, bangunan ini dulunya merupakan kompleks pabrik terbengkalai.
Terdapat fasilitas penyulingan serai yang menjadi saksi bisu kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Bulgaria. Desa Plumbon dipilih sebagai lokasi pabrik tersebut karena potensi alamnya yang sesuai dengan penanaman bahan minyak atsiri, seperti serai.
Advertisement
Baca Juga
Salah satu elemen penting dalam penyulingan, yakni sumber air, juga tersedia dalam jumlah besar. Setelah melalui serangkaian pertukaran kepemilikan, akhirnya pada 2015, PT Rumah Atsiri Indonesia secara resmi mengambil alih bangunan tersebut.
Hingga saat ini, Rumah Atsiri difungsikan sebagai edu-rekreasi terkait aromatic wellness dan minyak atsiri yang menarik. Aromatic wellness yang dimaksud merupakan upaya seseorang dalam menjaga diri serta lingkungannya tetap sehat dengan stimulus aroma yang bisa berasal dari tanaman aromatik.
Pengunjung yang hadir memang tidak dikenakan biaya, tetapi setiap pengunjung wajib memiliki voucher prepaid senilai minimal Rp50.000 yang bisa didapatkan di pintu masuk. Nantinya, voucher tersebut dapat digunakan untuk berbagai pembayaran di Rumah Atsiri.
Tempat tersebut juga menyediakan fasilitas MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition), penelitian dan pengembangan, rumah produksi, serta tempat penjualan minyak atsiri.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Temukan Hal Menarik
Bukan itu saja, ada banyak hal menarik yang bisa kamu temukan saat berkunjung ke Rumah Atsiri. Apa saja?
1. Mengikuti lokakarya membuat parfum
Salah satu hal yang membuat lokasi ini disebut sebagai wisata edukasi adalah pengunjung dapat secara langsung terlibat dalam proses pembuatan minyak atsiri. Pengunjung berkesempatan untuk mengamati, meracik, dan membuat minyak atsiri secara langsung.
Pengunjung bisa membuat beragam produk natural menggunakan minyak atsiri sebagai pewangi alaminya, seperti solid parfum hingga bath bomb. Dalam prosesnya, pengunjung akan dipandu oleh ahli dengan biaya Rp125.000.
2. Desain bangunan yang modern
Meski tergolong bangunan lama, Rumah Atsiri menghadirkan desain bangunan yang cukup modern. Setelah melalui sedikit renovasi, beberapa bagian asli pada bangunan ini tetap dipertahankan.
Melansir dari laman Rumah Atsiri, revitalisasi Rumah Atsiri Indonesia dilakukan dengan metode penjajaran kontekstual. Bangunan asli yang menjadi identitas bangunan tersebut tetap dipertahankan, tetapi sesuatu yang baru juga diperkenalkan tanpa merusak bangunan aslinya.
Perbedaan desain bangunan lama dan bangunan baru dapat dilihat dari bahan yang digunakan. Bangunan lama sebagian besar menggunakan beton dan besi, sedangkan bangunan yang baru menggunakan baja, kayu, serta kaca.
Â
Advertisement
Museum
3. Museum
Terdapat sebuah museum di Rumah Atsiri yang menyimpan berbagai koleksi alat-alat penyulingan minyak atsiri. Terdapat bermacam-macam koleksi, seperti alat pencacah, alat penyulingan, alat laboratorium, serta blueprint denah bangunan ini pada zaman dahulu.
Pengunjung bisa melakukan tur museum selama 20-30 menit seharga Rp38.500. Dengan jumlah maksimal 10 orang untuk tiap kelompok tur, nantinya pengunjung akan didampingi oleh edukator.
4. Ragam tanaman dan udara yang sejuk
Kompleks Rumah Atsiri Indonesia dipenuhi dengan tanaman minyak atsiri dan tanaman hijau lainnya. Keindahan tersebut juga membuat lokasi ini sangat cocok dijadikan spot foto yang menarik.
Kamu bisa mengikuti tur taman dan bangunan dengan didampingi pemandu. Tur yang berlangsung selama 45-60 menit ini mencakup pengenalan tanaman atsiri di taman green house yang ikonik.
Pengunjung hanya perlu membayar senilai Rp25.000 untuk dapat mengikuti tur ini. Namun, kamu juga tetap bisa menikmati taman tanpa perlu mengikuti tur yang tersedia.
Sejuknya udara di pegunungan yang dipadu dengan aroma wangi dari tanaman atsiri seakan membuat tubuh terasa segar dan rileks. Sangat cocok dijadikan tempat untuk mengusir penat saat akhir pekan.
Â
Kuliner
5. Menikmati kuliner dengan nuansa menenangkan
Rumah Atsiri juga menyediakan restoran dengan menu yang beragam. Menu-menu yang ditawarkan termasuk makanan dengan bahan baku aromatik dari kebun sendiri.
Sambil menikmati sajian lezatnya, pengunjung akan ditemani dengan sejuknya udara di sekitar. Selain itu, pemandangan bunga marigold yang bermekaran juga menambah nuansa asri dan menenangkan.
6. Berbelanja dan mencoba produk Rumah Atsiri
Rasanya kurang lengkap jika berkunjung ke Rumah Atsiri tanpa membawa pulang produk buatannya. Bagi kamu yang ingin membawa pulang produk buatan Rumah Atsiri sebagai oleh-oleh atau sebagai koleksi, di sini juga terdapat toko aromatik.
Toko tersebut menjajakan beragam produk-produk minyak atsiri dan perawatan diri lainnya. Selain itu, juga tersedia merchandise yang menjual produk lokal yang terkurasi.
(Resla Aknaita Chak)
Advertisement