Sumur Minyak di Aceh Kembali Memakan Korban

Peristiwa kebakaran sumur minyak peninggalan Belanda dilaporkan kembali terjadi di Aceh Timur. Sumur yang dikelola secara tradisional itu meledak dan memakan korban jiwa. Simak beritanya:

oleh Rino Abonita diperbarui 13 Okt 2022, 23:10 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2022, 23:07 WIB
Sumur Minyak di Aceh Timur Meledak
Orang-orang berusaha memadamkan sumur minyak ilegal milik warga yang terbakar di Peureulak, Provinsi Aceh, Rabu (25/4). Kebakaran sumur minyak tersebut menghaguskan tiga rumah penduduk dan dua lainnya rusak berat. (ILYAS ISMAIL/AFP)

Liputan6.com, Aceh - Sumur minyak terbakar kembali di Aceh Timur. Peristiwa ini berlangsung di areal perkebunan PT PPP, Desa Seuneubok Lapang, Kecamatan Peureulak Timur Rabu malam (12/10/2022).

Saat kejadian, ada empat warga sedang bekerja di lokasi sumur minyak peninggalan Belanda itu. David, M Amin, dan Nasroel sedang memasak di gubuk sedangkan Jaini memasang pipa kompresor.

"Pada saat Jaini melakukan pemasangan pipa, tiba-tiba ada letupan api, diduga gas yang berasal dari dalam telaga dan menyambar gubuk sehingga mengakibatkan kebakaran," terang Kasat Reskrim Polres Aceh Timur, Miftahuda Dizha Fezuono, dalam siaran pers, Kamis siang.

Selamat dari amukan api, M Amin bersama Jaini segera meminta pertolongan kepada sekuriti PT PPP agar mereka dibawa ke rumah sakit. Keduanya dilaporkan mengalami luka bakar di sekujur tubuh sebanyak 70 persen.

Namun nahas, David tidak dapat melarikan diri pada saat kejadian. Lelaki itu dinyatakan meninggal dunia di gubuk tempatnya memasak.

"Sedangkan Nasroel pada saat kebakaran terjadi ia sudah tidak di lokasi," kata Miftahuda.

Kata Miftahuda, warga mencoba menghidupkan kembali sumur minyak yang sudah lama tidak beroperasi itu untuk mendapatkan minyak mentah dengan cara tradisional. Kejadian yang sama sering terjadi di kabupaten itu, dan juga memakan korban jiwa.

“Saat ini sudah tidak ada lagi semburan gas di TKP, karena api yang menyala dari telaga hanya berlangsung sekira 20 menit dan berhasil dipadamkan oleh warga," terang Miftahuda.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya