Kue Dinolulun, Santapan Gurih dan Manis dalam Upacara Dange

Salah satu makanan ringan khas Dayak yang menjadi bagian dari tradisi adalah kue dinolulun.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 28 Okt 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2022, 15:00 WIB
beras ketan
ilustrasi beras ketan/Photo by Foto T on Unsplash

Liputan6.com, Pontianak - Pelaksanaan upacara adat tak bisa dilepaskan dari keberadaan sajian atau makanan. Baik untuk keperluan sesaji atau sebagai santapan, makanan selalu hadir dalam ritus-ritus tradisi.

Mengutip dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, salah satu makanan ringan khas Dayak yang menjadi bagian dari tradisi adalah kue dinolulun. Masyarakat Dayak Kayaan di Sungai Mendalaman menyajikan kue ini saat ada acara khusus, terutama saat upacara dange.

Upacara dange adalah upacara ucapan syukur atas hasil panen yang melimpah. Upacara ini juga sekaligus menjadi ajang kumpul keluarga.

Pasalnya, selama satu siklus panen semua anggota keluarga sibuk dengan urusan masing-masing. Baru saat upacara ini dilakukan, semua orang akan kembali berkumpul bersama-sama.

Kue dinolulun terbuat dari beras ketan pulut yang ditumbuk, sehingga menghasilkan tepung kasar. Untuk membuat kue ini, tepung ketan pulut diletakkan di kuali yang dipanaskan di atas kompor atau tungku.

Saat sudah ada di atas kuali, tepung beras ketan pulut kemudian diratakan hingga tipis menggunakan sendok. Dengan meratakan adonan tersebut akan membuatnya menjadi berbentuk lembaran, layaknya kulit.

Ketika sudah matang, tepung yang sudah berbentuk lembaran atau kulit tersebut kemudian diangkat. Gula dan kelapa pun diisikan di dalamnya, kemudian kedua tepi disatukan sehingga isian gula dan kelapa akan tertutup.

Kue dinolulun memiliki cita rasa yang gurih dan manis, sebuah percampuran dari kulit dan isian kue. Meski proses pembuatan kulit dinolulun terlihat mudah, tetapi untuk memasak kulit kue ini diperlukan peralatan yang tepat.

Para perempuan di desa ini terkadang menggunakan teflon. Meski demikian, penggunaan teflon tidak selamanya bisa menghasilkan kulit kue yang bagus, sehingga ada juga yang menggunakan pecahan kuali.

Dalam upacara dange, kue ini dibuat secara bersama-sama oleh para perempuan. Kue ini dijadikan sebagi sajian untuk para tamu ataupun warga yang menghadiri upacara tersebut. 

(Resla Aknaita Chak)

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya